Kegiatan workshop dimulai pukul 09.45 WITA atau 08.45 WIB. Dalam workshop tersebut dihadirkan sejumlah narasumber. Secara garis besar materi workshop meliputi gerakan tiga anggota tata surya (matahari, bumi, dan bulan), yang mencakup, gerak semu matahari yang tidak saja terlihat terbit di ufuk timur lalu terbenam di ufuk barat. Matahari juga mengalami perpindahan semu dari utara ke selatan. Materi lainnya tentang cara membuat alat sederhana kotak lubang jarum untuk melakukan pengamatan terhadap matahari. Dalam workshop dijelaskan pula cara merakit dan menggunakan paket edukasi gerhana.
Sambil menonton presentasi narasumber melalui zoom dan membaca panduan yang disediakan dalam paket, siswa bekerja merakit alat peraga gerhana satu persatu. Upaya mereka tidak sia-sia. Mereka berhasil membuat rakitannya sampai alat peraga itu bekerja dengan baik.
Kegiatan workshop dengan melibatkan siswa seperti ini penting untuk dilakukan. Apalagi narasumbernya orang-orang yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Siswa Belajar Langsung dari Sumbernya
Keterlibatan siswa dalam workshop secara daring tersebut memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar dari sumbernya. Hal ini akan memberikan nilai lebih karena siswa mendapatkan pengetahuan secara komprehensif.
Belajar tentang gerhana langsung dari para pakar dan praktisi gerhana merupakan bagian dari proses belajar sains di bidang astronomi pada khususnya. Bagaimanapun pemahaman guru tentang dunia astronomi tidak akan sama dengan orang-orang yang menekuni disiplin ilmu tersebut.
Melatih Keterampilan Literasi
Menugaskan siswa merangkai Paket Edukasi Gerhana (PEG) berarti memberikan kesempatan kepada mereka untuk melatih keterampilan literasi dengan menggunakan pedoman atau manual penggunaannya. Mereka bekerja sambil membaca teks petunjuk penggunaan yang disertai dengan gambar. Pada saat yang sama mereka juga mengikuti petunjuk narasumber secara daring.
Mereka bekerja dengan memadukan informasi dari narasumber dan buku petunjuk. Hal ini dapat melatih keterampilan literasi mereka dalam memaknai makna informasi yang diwujudkan melalui praktek.
Sumber Belajar yang Beragam
Dengan pembelajaran gerhana seperti ini siswa akan memperoleh pengalaman baru bahwa sumber belajar itu tidak terbatas pada buku-buku pelajaran yang ada di sekolah. Sumber belajar tidak selalu berasal dari guru belaka.
Keterlibatan siswa dalam workshop tersebut akan memberikan pemahaman kepada mereka bahwa sumber belajar itu bisa berupa brosur, buku panduan, poster, flyer, dan orang lain di luar lingkungan sekolah. Lebih dari itu, penggunaan teknologi digital untuk belajar dewasa ini dapat melibatkan orang lain tanpa terhalang sekat ruang dan waktu.
Belajar dalam suasana Ramadhan berbeda dengan belajar dalam situasi normal di luar Ramadhan. Namun itu tidak menyurutkan antusiasme anak-anak itu untuk belajar. Apalagi suasana sekolah masih pada masa libur. Ketika teman-teman mereka menikmati ibadah puasa di rumah masing-masing, anak-anak itu tampak bersemangat mengikuti workshop.