Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

RTP Pancor Lombok Timur, Ikon Baru Kota Santri

3 Maret 2023   21:48 Diperbarui: 3 Maret 2023   21:51 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tidak dapat bercerita banyak hal tentang dunia di luar sana. Karena pengalaman empirik saya hanya menjangkau sejauh 50 km saja untuk sebuah perjalanan. Itupun jarang-jarang jika saya sesekali ke kota provinsi.

Akan tetapi saya dapat mengabarkan bahwa, jika Tuan dan Nyonya melintas di Kota Pancor, Lombok Timur, akan tampak pemandangan yang berbeda dalam satu tahun terakhir ini. Saat memasuki pusat kota kecil itu, ada pemandangan baru dengan keberadaan Ruang Terbuka Publik (RTP).

RTP itu berada di sebelah timur Masjid Besar At-Taqwa Pancor, dibatasi oleh Jalan Pejanggik Pancor. Di sebelah timur RTP terdapat bangunan kantor Bank Pembangunan Daerah NTB yang baru saja selesai direnovasi. 

Di sebelah selatan berjajar pemukiman warga dari timur ke barat. Sebuah usaha percetakan photo milik keturunan Arab bertuliskan "Abadi Photo" membatasi pemukiman dengan jalan di sebelah barat RTP. Sebelah Utara RTP dibatasi jalan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid. 

Dokpri
Dokpri

Sampai sekitar sekitar tahun 80-an area ini merupakan terminal angkutan umum yang menghubungkan Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat atau kota Mataram. Dalam perjalanan waktu, terminal itu dirombak menjadi pasar tradisional. Terminal itu sendiri dipindahkan ke lokasi lain ke batas kota Pancor di sisi barat yang dianggap lebih strategis untuk sebuah terminal.

Di kemudian hari (saya tidak begitu ingat waktunya) pasar tersebut kemudian diubah lagi menjadi kompleks pertokoan moderen pada masanya. Saat masih SMA saya biasanya belanja kebutuhan sekolah di tempat ini.

Kini lahan milik pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur itu dialihfungsikan menjadi Ruang Terbuka Publik (RTP). Fasilitas umum ini memiliki luas sekitar 1.300-1.500 M. Area yang mungkin tergolong sempit untuk ruang publik. Namun setidaknya, perubahan fungsi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar terhadap ruang untuk bersantai.

Pemukiman yang makin hari makin padat dan sumpek membuat masyarakat, terutama di wilayah perkotaan, makin membutuhkan area yang dapat melegakan perasaan untuk bersantai bersama keluarga.

RTP Pancor, Lombok Timur, ini merupakan proyek revitalisasi yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dengan tujuan untuk menyediakan ruang terbuka publik yang dapat digunakan oleh masyarakat.

Revitalisasi eks Pertokoan Pancor ini direncanakan sejak tahun 2018. Namun baru terealisasi tahun 2021 dan sempat mangkrak. Akhirnya tahun 2022 Pemda Kabupaten Lombok Timur berhasil merampungkan pengerjaanya.

RTP dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Sepanjang sisi barat dan utara, RTP dikelilingi trotoar yang berfungsi sebagai pembatas dengan jalan raya di samping sebagai jalur bagi pejalan kaki.

dokpri
dokpri

Secara keseluruhan RTP didesain menjadi tiga bagian. Bagian sebelah selatan berupa area lapang dengan pasangan paving block menutupi permukaannya. Setiap sore, sejumlah bocah terlihat menggunakan area ini untuk main bola. 

Di bagian tengah RTP didesain bersusun, bagian timur dibuat lebih tinggi. Pada bagian ini dari barat sampai ke timur disediakan tempat duduk permanen dan meja beton. Di atasnya sebagian terhampar rerumputan hijau yang digenapkan dengan tempat duduk permanen dan meja beton bagi pengunjung. Sebagian lainnya, permukaan bagian tengah RTP menggunakan paving block.

Bagian utara terdapat area rerumputan. Ada semacam tanggul pembatas membentuk garis parabola di tengah RTP. Di atasnya terpancang barisan tiang yang mengikuti alur permukaan tanggul.

Di sebelah selatan RTP masih ada ruang kosong. Sebuah sumber menyebutkan bahwa di tenpat itu rencananya akan dibangun fasilitas bagi UMKM untuk berjualan.

Sayangnya salah satu kekurangan ruang terbuka publik ini tidak terlihat tanaman pelindung. Hanya ada sejumlah tanaman dalam pot besar di trotoar dan area RTP. Juga beberapa pohon palem yang ditanam pada beberapa titik tempat duduk. Maka pada siang hari RTP cenderung lengang karena tempat duduk yang tersedia berada di bawah panas matahari. RTP juga belum menyediakan tempat sampah yang memadai.

Selain itu, RTP belum tersedia toilet. Namun fasilitas ini dapat diabaikan karena RTP dekat dengan masjid di seberang jalan. Pengunjung dapat menggunakan toilet masjid.

Di luar trotoar RTP sisi selatan terlihat beberapa gerobak PKL yang menjual beberapa jenis makanan. Biasanya mereka mulai berjualan sejak sore hari hingga malam.

Kecuali siang hari, aktivitas RTP pada malam hari di bawah gemerlap lampu cukup ramai dengan kehadiran pengunjung. Ada yang sekadar jalan-jalan bersama keluarga. Mereka merupakan warga sekitar. Ada pula yang berburu makanan yang dijajakan di sekitar RTP.

Saat Ramadhan, RTP menjadi salah satu lokasi tempat menunggu waktu berbuka sembari berburu makanan. Ruang Terbuka Publik Pancor Lombok Timur diklaim sebagai ikon baru kota Santri, sebutan untuk kota Pancor yang dikenal sebagai Pusat Pendidikan Islam terbesar di NTB.

Lombok Timur, 03 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun