Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi membawa saya pada pengembaraan kesadaran yang membayangkan sisi lain dari kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi.
Cerpen Hujan Kepagian tidak hanya menarasikan tentang perang, luka-luka, aliran, darah, desingan pelurus, leddakan granat, atau heroisme. Untaian kisahnya juga menyertakan kisah cinta, rasa berdosa, pikiran konyol, rasa kehilangan, atau harapan bersahaja.
Dalam konteks kebijakan masuk sekolah pukul 05 pagi, saya membayangkan berbagai narasi lain yang muncul selain rutinitas pembelajaran yang mengalami perubahan waktu. Aturan baru itu akan memunculkan cerita baru di balik aktivitas guru dan siswa dalam ruangan berukuran sekitar 9 x 8 M.
Salah satu yang terbayang dalam pikiiran saya adalah anak-anak tidur malam lebih awal dari biasanya. Malam harinya mereka tidak lupa men-setting alarm smartphone atau jam beker agar--paling tidak--berdering pukul 03.30. Anak-anak perempuan dengan manja akan berpesan kepada ayah atau ibunya agar dibangunkan satu atau satu setengah jam sebelum pukul 05.
Saat bangun pukul 03.30 aktivitas sudah dimulai. Persiapan berangkat ke sekolah menjadi lebih awal. Bagi anak laki-laki persiapannya mungkin tidak membutuhkan waktu lama sebagaimana anak-anak perempuan. Anak-anak itu harus berangkat menyesuaikan dengan jarak tempuh ke sekolahnya. Makin jauh lokasi sekolah, makin pagi juga harus berangkat. Bagi mereka yang dekat dengan sekolah tidak begitu bermasalah.
Terbayang pula ibu-ibu yang sibuk menyiapkan makanan untuk anak-anak yang akan berangkat ke sekolah. Suasana dapur menjadi tidak seperti biasanya. Suara kerontang piring, wajan, panci, atau sendok sudah mulai terdengar. Dapur menjadi sibuk.
Saya juga membayangkan kekhawatiran orang tua yang melihat anak-anaknya harus pergi ke sekolah menembus pekatnya pagi. Kegundahan itu akan berganda jika anak-anak itu harus melintasi jalanan sepi dan rawan kejahatan.
Cerpen "Hujan Kepagian" dan masuk sekolah pukul 5 pagi dua hal yang dapat melibatkan berbagai cerita lain di luar tema sentral.
Lombok Timur, 2 Maret 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI