Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Energi (Baru) dalam Pesawat Kertas

16 Februari 2023   20:51 Diperbarui: 16 Februari 2023   22:10 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tindakan itu menimbulkan gerakan pada helai kertas yang menjuntai. Apa yang dilakukan siswa membawa mereka pada kesimpulan bahwa angin merupakan salah satu sumber energi yang dapat menimbulkan gerakan. Pemahaman awal itu kemudian membawa mereka pada pengalaman sehari-hari bahwa angin sebagai sumber energi dimanfaatkan untuk bermain layang-layang, menerbangkan balon, memutar baling-baling dan sebagainya.

Pada tahap selanjutnya siswa bersama-sama membuat media yang dapat digerakkan oleh angin. Pesawat terbang kertas menjadi pilihan mereka karena bahan-bahannya mudah didapatkan. Saya pun memfasilitasi mereka dengan kertas HVS tak terpakai. 

Dalam proses pembuatannya beberapa siswa mampu membuat lipatan sesuai petunjuk dengan rapi. Beberapa lainnya mampu melipat tetapi tidak simetris. Sisanya satu dua orang tidak dapat membuat lipatan simetris pada beberapa tahapan.

Proses pembuatan pesawat tersebut paling tidak melibatkan pemahaman geometris. Ada semacam tuntutan keterampilan terhadap siswa bagaimana melipat bidang-bidang kertas itu, ke mana arah lipatan, serta garis atau sisi kertas mana saja yang lipatannya harus simetris.

Secara keseluruhan akhirnya semua siswa dapat menyelesaikan pembuatan pesawat kertas. Beberapa orang dengan girang melakukan uji coba dengan melempar pesawatnya di dalam kelas. Kelas sedikit gaduh tetapi suasana pembelajaran menyenangkan mereka dapatkan.

Agar lebih leluasa anak-anak memainkan pesawatnya di luar kelas. Mereka berdiri berjajar di halaman sekolah dan melempar pesawatnya ke udara. Beberapa pesawat terbang jauh. Beberapa lainnya tidak dapat terbang maksimal.

Berdasarkan pengamatan ternyata disebabkan oleh cara melempar pesawat dan bentuk lipatan yang melibatkan unsur simetris sehingga mempengaruhi keseimbangannya. Hal terpenting adalah bahwa mereka memahami bahwa angin merupakan salah satu sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.

Pemahaman tentang sumber energi itu kemudian diperluas dengan informasi jenis-jenis energi lain yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Lombok Timur, 16 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun