Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Transformasi Botol Plastik Menjadi Sekat Teras, Pembelajaran Berbasis Lingkungan

15 Januari 2023   13:44 Diperbarui: 30 Januari 2023   16:20 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penanganan sampah di sekolah penting untuk dilakukan dalam rangka membangun kesadaran siswa tentang lingkungan.

Ecobrick sebagai salah satu solusi tidak memerlukan biaya besar. Bahannya hanya botol bekas dan kemasan plastik jajanan, mainan, dan berbagai hasil produksi lain yang dapat ditemukan di berbagai tempat. Ecobrick dapat dijadikan salah satu instrumen pembelajaran lingkungan.

Mengurangi sampah dengan cara yang aman

Teknik ecobrick akan berdampak pengurangan sampah plastik, paling tidak, di sekitar sekolah. Sampah itu akan tersimpan dengan aman dalam botol-botol ecobrick. 

Dilansir dari Wikipedia, "plastik yang dibakar melepaskan sejumlah racun dalam proses pembakaran, termasuk dioksin, furan, merkuri, dan bifenil poliklorinasi. Ketika dibakar di luar fasilitas yang dirancang untuk mengumpulkan atau mengolah racun, hal ini dapat menimbulkan efek kesehatan dan menciptakan polusi udara yang signifikan."

Zat beracun yang dilepaskan melalui pembakaran plastik dalam jumlah besar sangat berpotensi besar menimbulkan ancaman bagi tumbuh-tumbuhan, kesehatan manusia dan hewan serta lingkungan secara keseluruhan. (sciencedirect.com)

Oleh karena itu, ecobrick merupakan metode penanganan sampah paling aman untuk jangka waktu tertentu. Sebuah teknik reuse, menggunakan kembali limbah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk keperluan sehari-hari.

Melatih Kerja Sama dan Tanggung Jawab

Pendidikan karakter menjadi salah satu prioritas utama saat ini. Dalam setiap kurikulum aspek ini menjadi salah satu tujuan pembelajaran yang harus dikembangkan.

Program ecobrick yang dilakukan di sekolah secara konsisten diharapkan dapat menanamkan sikap kerjasama dan tanggung jawab siswa dan warga sekolah terutama terhadap keberadaan sampah plastik. 

Asumsinya, penanganan sampah dengan ecobrick tidak bisa dilakukan secara individu tetapi memerlukan kerja bersama semua komponen sekolah. Kepala sekolah, guru, siswa, dan pihak eksternal serta semua pihak terkait diharapkan memiliki rasa bertanggung jawab untuk melakukannya.

Menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan 

Ecobrick sebagai bagian dari kegiatan sekolah, setidaknya memberikan sebuah ide kepada siswa bagaimana mewujudkan kepedulian lingkungan dengan cara yang lebih realistis. 

Keterlibatan anak-anak untuk mendaur ulang plastik dengan cara sederhana akan lebih bermakna daripada sekadar berbicara tentang panjang lebar tentang lingkungan dalam proses pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun