Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menulis sebagai Gairah

11 Januari 2023   23:16 Diperbarui: 12 Januari 2023   05:50 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih tentang menulis. Jika pertemuan sebelumnya, peserta KBMN PGRI diberikan asupan tentang komitmen menulis setiap hari oleh Omjay, dalam pertemuan kali ini (ke dua), peserta "disuapi" dengan paradigma yang cukup penting bagi seorang penulis. Paradigma atau cara berpikir itu adalah dengan menempatkan kegiatan menulis sebagai passion.

Apa yang dimaksud dengan passion? Dilansir dari Gramedia, passion adalah gairah besar pada diri seseorang untuk melakukan  secara serius sesuatu yang ia sukai dan dianggap penting.

Berdasarkan sumber lainnya, passion kerap disandingkan dengan semangat, keinginan yang kuat, ambisi, atau antusiasme yang menggebu-gebu.

Passion merupakan gabungan dua energi besar dalam diri seseorang, yaitu, motivasi dan emosi. Gabungan dua energi itu akan menghasilkan sikap dan tindakan positif dalam diri seseorang.

Passion merupakan dimensi mental yang perlu dibangun ketika seseorang akan mulai melakukan sesuatu atau menentukan sebuah pilihan. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi dari pilihan itu sendiri. Passion merupakan unsur fundamental dalam upaya mencapai tujuan atau cita-cita tertentu, termasuk dalam menulis.

Sejauh ini ada persepsi yang berkembang bahwa menulis merupakan aktivitas yang hanya menghabiskan waktu; kegiatan yang hanya dilakukan oleh kalangan tertentu. Hal inilah yang menjadi tema utama pelatihan menulis pada pertemuan ke 2 dalam Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI.

Dimoderasi oleh Widya Setyaningsih, pertemuan yang dilaksanakan tanggal 11 Januari 2022, dimulai dengan perkenalan nara sumber melalui curicullum vitae yang dibagikan. Narsumnya adalah Dra. Srisugiastuti, M.Pd, seorang penulis, editor, dan motivator. Pengurus PGRI Surakarta Jawa Tengah ini juga seorang blogger sekaligus dikenal sebagai pegiat literasi Nusantara.

Sesuai dengan tema pertemuan ke 2, Narsum sendiri mengistilahkan passion merupakan renjana, gairah yang meletupkan semangat untuk mewujudkan keinginan yang disalurkan melalui sebuah tindakan nyata. Menulis sebagai passion, dengan demikian, berarti sebuah semangat melahirkan sebuah karya dalam bentuk tulisan.

Harus diakui bahwa menulis kerapkali ditempatkan sebagai sebuah keterampilan yang memiliki keunggulan yang khas. Pertama, Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. Pandangan ini cukup beralasan karena menulis memerlukan kemampuan berfikir, wawasan yang luas, dan harus didukung oleh pengetahuan yang memadai. Sebuah tulisan dihasilkan dari sebuah proses reflektif, pengejawantahan dari sebuah gagasan yang ditopang oleh kreativitas yang tinggi.

Ke dua, penulis merupakan profesi yang menempati posisi yang cukup bergengsi. Sebagai sebuah profesi yang melibatkan aspek intelektual, penulis merupakan status yang cukup dihargai. sebagai gambaran, saya sendiri baru mampu membuat artikel pada blog dan ketika rekan-rekan saya mengetahuinya, persepsi teman-teman tentang saya cukup respek. Artinya kemampuan menulis saya yang masih seadanya saja sudah membuat mereka cukup menghargai saya. Apalagi kelak jika saya dapat menerbitkan sebuah buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun