Pada puncak gunung bersemayam segumpal awan. Secara filosofi awan merupakan sumber keteduhan. Sekolah, dengan demikian, merupakan sebuah ruang yang memberikan keteduhan bagi anak-anak. Sekolah menjadi tempat paling nyaman bagi anak-anak setelah keluarga.
Tut Wuri Handayani
Kewibawaan gunung itu dibalut ikon Tut Wuri Handayani, simbol kebangsaan yang mewakili dunia pendidikan.
Penyertaan simbol pendidikan menjadi penting untuk menegaskan bahwa sekolah merupakan jantung pendidikan.
Ada sayap dan ekor burung Garuda yang merepresentasikan sifat dinamis, keperkasaan, kekuatan, dan keberanian melakukan pengembaraan di alam semesta. Demikian dikutip dari laman kemdikbudristek.
Di antara kedua sayap itu terpasang sebuah belencong, suluh yang mengandaikan bahwa ilmu pengetahuan merupakan penerang bagi kehidupan manusia.
Sebuah buku pada dasar menggenapkan logo pendidikan. Jika ilmu dianggap penerang maka buku sebagai ilmu adalah sumber energi penerang tersebut.
Lumbung dan Embung
Lumbung merupakan bangunan tempat penyimpanan padi bagi masyarakat tradisional di Indonesia, termasuk masyarakat Sasak. Di beberapa tempat di Lombok lumbung dinamakan alang. Sebagian menyebutnya pantek.
Bangunan itu pula yang ditempatkan pada logo sekolah. Sebagai tempat penyimpanan hasil panen merupakan cara sederhana masyarakat Sasak membangun ketahanan pangan. Hasil panen atau padi tidak dijual tetapi disimpan di pantek atau alang.
Di dekat sekolah terdapat sebuah Embung Kandong, sebuah cekungan tempat menampung air untuk keperluan musim kemarau. Embung merupakan sarana irigasi pendukung utama untuk menghasilkan kebutuhan pangan.
Lumbung dan embung adalah dua hal yang berbeda. Namun, keduanya memiliki fungsi yang sama, sebagai tempat penyimpanan. Salah satunya tempat menyimpan pangan. Satunya lagi tempat menyimpan air sebagai salah satu sumber kehidupan.
Lombok Timur, 14 Desember 2022.