Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Indonesia Makin Mantap

31 Oktober 2022   09:44 Diperbarui: 1 November 2022   08:57 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot KBBI daring (dokpri)

Salah satu sifat bahasa adalah dinamis, selalu mengalami perkembangan. Perkembangan itu dapat menyangkut fonem, kosakata, dan tata bahasa. 

Pada tataran semantik atau makna bahasa juga menjadi aspek yang tidak terlepas dari dinamika. Makna sebuah kata bisa mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Perkembangan bahasa itu disebabkan oleh sejumlah hal dan terjadi melalui proses yang cukup rumit. Salah satu penyebabnya adalah interaksi antara masyarakat tutur bahasa tertentu dengan masyarakat tutur bahasa lain. 

Saya menggunakan istilah masyarakat tutur dari Abdul Chaer, yang diartikan sebagai sekelompok orang yang menggunakan bahasa yang sama dalam proses komunikasi. Dalam istilah yang berbeda masyarakat tutur seringkali disebut dengan penutur. Misalnya penutur bahasa Indonesia, penutur bahasa Inggris, penutur bahasa Mandarin, dan sebagainya.

Unsur paling potensial yang dapat mendorong perkembangan dan memperkaya bahasa Indonesia adalah bahasa daerah dan bahasa asing. Bahasa Indonesia akan selalu dipengaruhi oleh bahasa lain sebagai akibat interaksi masyarakat tutur bahasa lokal dan global dalam kehidupan sehari-hari.

Di masa lampau interaksi masyarakat Indonesia dengan masyarakat di belahan bumi lain bersifat terbatas. Artinya, pergaulan global tidak semassiv saat ini. Sejalan dengan proses globalisasi mobilitas masyarakat antar negara terus meningkat. Hal ini membuat proses interaksi masyarakat Indonesia semakin luas.

Perkembangan interaksi atau pergaulan global itu memberikan pengaruh pada perkembangan bahasa Indonesia. Ketika dua masyarakat tutur bahasa yang berbeda berinteraksi, mereka akan mendapatkan kosa kata baru yang tidak pernah dikenal sebelumnya. 

Sebagai contoh, para pekerja migran Indonesia di Malaysia sehari-hari akan berkomunikasi dengan masyarakat tutur Malaysia. Saat pulang ke Indonesia, pekerja migran itu tidak saja membawa devisa tetapi juga membawa kata-kata baru ke kampung halaman akibat interaksi dengan masyarakat tutur yang berbeda. 

Ketika pulang ke Indonesia, dalam percakapan pekerja migran itu,  misalnya, menggunakan kata “mancis” untuk menyebut “korek” atau “hospital” untuk menyebut “rumah sakit”. Dua kata itu sebelumnya tidak dikenal di kampung halaman para migran. Ini merupakan ilustrasi sederhana bagaimana cara kerja perkembangan suatu bahasa.

Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi saat ini makin membuka ruang interaksi antar masyarakat global, tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Ini juga berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia.

Ada anggapan bahwa kehadiran kosakata baru dalam bahasa Indonesia akan bermuara pada berkurangnya penggunaan kosa kata dalam bahasa Indonesia. Kekhawatiran ini kerap kali muncul ketika banyak intelektual dan akademisi menggunakan istilah-istilah asing dalam sebuah proses komunikasi. Karena ingin tampil dengan gaya bahasa yang terkesan modern sekelompok orang sering menyisipkan bahasa asing ketika berbicara atau saat menulis.

Pada dasarnya kekhawatiran itu dapat dianulir jika dilihat dari sudut pandang yang lebih positif. Fenomena penggunaan istilah asing justru dapat menambah kekayaan perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia. 

Harus diakui memang benar bahwa berkurangnya penggunaan kosakata tertentu dalam suatu bahasa tidak dapat dihindari. Sejumlah kosakata lama dalam bahasa Indonesia sendiri mengalami penggunaan yang makin berkurang bahkan hilang dalam proses komunikasi lisan tetapi masih bertahan dalam bentuk tulisan. Dalam dunia sastra (khususnya puisi), misalnya, kosakata lama itu sering menjadi pilihan kata atau diksi menampilkan citra artistik secara verbal kepada pembaca.

Perkembangan bahasa Indonesia saat ini mencapai kemajuan yang cukup penting. Dilansir dari ugm.ac.id jumlah penutur yang menggunakan bahasa Indonesia mencapai 300 Juta. Data stastistik itu juga memperlihatkan angka yang sama pada laman kompas. Bahkan, masih dari kompas, terdapat 428 lembaga penyelenggara pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing di tersebar di 47 negara.

Angka statistik penutur di atas dapat menjadi indikator bahwa dinamika bahasa Indonesia terus meluas. Perkembangan ini bisa pula sebagai indikator menguatnya peran Indonesia dalam kehidupan global pada bidang ekonomi, politik, kebudayaan, dan bidang lainnya. Fakta ini menegaskan bahwa betapa pentingnya upaya pengembangan bahasa bagi sebuah bangsa sebagai salah satu identitas. 

Indonesia sendiri telah melakukan upaya pengembangan jauh ketika Indonesia masih dalam rahim sang waktu. Sejarah mencatat bahwa 28 Oktober 1928 merupakan sebuah momentum awal paling menggetarkan dengan komitmen nasionalisme melalui Sumpah Pemuda yang mengikrarkan diri dalam satu bingkai tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Peristiwa sejarah itu mengandaikan bahwa bahasa (Indonesia) merupakan salah satu identitas penting dalam perjuangan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. 

Komitmen Sumpah Pemuda itu kemudian ditindakkanjuti dengan upaya pengembangan bahasa Indonesia dari waktu ke waktu. Badan pengembangan bahasa dan perbukuan, Kemdikbud RI, sebagai lembaga yang diberikan tanggung jawab terus melakukan pengembangan untuk mengikuti perkembangan budaya, sosial, ekonomi, budaya, dan aspek peradaban lokal dan global.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan perangkat linguistik atau kebahasaan. Perangkat linguistik yang menjadi ciri bahasa modern antara lain tata bahasa dan kamus. Indonesia telah berkembang baik dalam proses standardisasi maupun kodifikasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan hasil pembakuan dan penyusunan Bahasa Indonesia, serta mencerminkan kekayaan kosa kata bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, semua fakta bahasa dicatat, termasuk makna dan konsep yang dikembangkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keberadaan KBBI sebagai upaya pengembangan bahasa Indonesia memberikan kemudahan kepada pengguna bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan. Keberadaan KBBI edisi V saat ini menunjukkan bahwa tanggung jawab institusi pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan dengan baik. KBBI juga tersedia dalam moda daring. Keistimewaan KBBI V daring adalah dibukanya kesempatan kepada masyarakat secara luas untuk terlibat dalam upaya pengembangan bahasa Indonesia. Melalui layanan daring tersebut masyarakat dapat memberikan sumbang saran untuk perbaikan dan pengembangan kamus dan bahasa Indonesia secara umum. Kompasianer yang berkenan memberikan kontribusi dapat melakukan registrasi di sini. KBBI V juga tersedia dalam aplikasi versi luring untuk android. Aplikasinya dapat diakses melalui playstore.

KBBI V android versi luring didesign sedemikian rupa. Pengguna dapat mencari arti kata dengan mengentri kata pada menu pencarian. Cara lainnya pengguna dapat menemukan kata dengan menekan tombol menu pengelompokan kata berdasarkan kategori bahasa, bidang, kelas kata, ragam, dan jenis kata. Cakupan kata yang terkandung di dalamnya juga lebih luas dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, politik, sosial, budaya, dan berbagai bidang lainnya.

Keberadaan KBBI V memberikan kemudahan penggunanya, terutama para penulis atau blogger sebagai bagian dari masyarakat tutur Indonesia. Mereka lebih fleksibel menata tulisan dengan mengacu pada perbendaharaan kata yang tertuang dalam KBBI paling mutakhir ini. Terima kasih Indonesiaku. Terima kasih bahasa Indonesiaku. 

Selamat memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah pemuda 2022

Lombok timur, 31 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun