Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjadi Pekerja Migran, Pilihan Terakhir Anak-anak Muda di Kampung

1 Oktober 2022   23:32 Diperbarui: 6 Oktober 2022   10:00 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para calon pekerja migran meninggalkan keluarga karena kehidupan di kampung halamannya hampir tidak tersedia ruang untuk mempertahankan hidup (Diolah dari Canva)

Banyak di antara mereka bertahan sebagai TKI agar anak-anak mereka dapat mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.

Beberapa orang di antara mereka bahkan memilih menjadi TKI agar bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena orangtuanya tidak mampu membiayai.

Setelah uang hasil kerja terkumpul mereka kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya.

Lombok Timur, 01-10-2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun