Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membangun Growth Mindset

9 September 2022   22:19 Diperbarui: 11 September 2022   18:15 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesuksesan seseorang tidak diwariskan begitu saja secara turun temurun. Demikian juga dengan kemampuan pencapaian kesuksesan. Kemampuan seseorang untuk meraih cita-cita dan harapannya tidak didapatkan secara genetis. Kesuksesan dicapai melalui proses dan upaya yang kerapkali mengalami kegagalan.

Setiap orang memiliki bakat tertentu yang disebut sebagai potensi, sebuah kemampuan alami atau bawaan. Potensi itu semacam pisau yang berfungsi untuk memotong, membelah, atau mengiris sesuatu. Namun, pisau itu tidak akan berfungsi dengan baik jika tidak diasah dan dirawat dengan baik. 

Begitu juga dengan potensi. Setiap orang lahir dengan potensi berupa bakat tertentu. Agar berkembang bakat itu harus dilatih secara konsisten. Hanya dengan ini bakat dapat terasah dengan optimal. Dalam konteks pengembangan bakat (diri) diperlukan growth mindset.

Apa itu Growth Mindset

Growth mindset secara harfiah berarti pola pikir berkembang. Growth mindset seringkali dipertentangkan dengan fixed mindset (pola pikir tetap). 

Secara konseptual, growth mindset dapat diartikan sebagai pola pikir seseorang dimana ia menyadari bahwa kemampuan atau bakat yang dimilikinya sejak kecil hanya sebuah awal.

Ia percaya bahwa melalui kerja keras dan kesungguhan, kemampuan dan bakat tersebut dapat terus mengalami kemajuan dan perkembangan. Kesadaran ini mendorong tumbuhnya pola pikir seseorang untuk terus belajar dan berpikir bagaimana memahami dunia.

Seseorang yang hidup dengan growth mindset kerapkali mencoba proses pembelajaran yang bermakna dan memberikan dampak dalam hidupnya. Para pemilik growth mindset tidak hanya ingin terlihat pintar atau tampak memahami suatu masalah.

Mereka cenderung ingin melakukan eksplorasi banyak hal. Merekapun sangat menghargai dan menikmati proses. Bagi mereka, kegagalan bukan akhir tetapi batu loncatan ke tahap selanjutnya.

Ketika mengalami kegagalan, cara seseorang menghadapinya, dapat mencerminkan pola pikirnya, apakah ia memiliki  pola pikir berkembang atau kebalikannya pola berpikir tetap. Saat berada pada pola berpikir tetap, biasanya seseorang melihat kegagalan sebagai bukti ketidakmampuan.

Kegagalan menjadi sesuatu yang menakutkan. Kelompok fixed mindset cenderung berpikir pragmatis dan selalu berusaha untuk berhasil dalam waktu singkat. Mereka menyukai jalan pintas.

Kegagalan adalah langkah kecil menuju kesuksesan. Fakta ini acapkali tidak disadari orang dengan pola pikir tetap sehingga memilih berada pada zona nyaman. Mereka berusaha menjauhi tantangan yang dapat menyebabkan kegagalan.

Satu hal patut dicatat bahwa pola pikir dibentuk oleh berbagai faktor di sekitar lingkungan seseorang. Pola pikir tidak permanen dan memiliki peluang berubah menjadi ekstrem karena dipengaruhi oleh pengalaman dalam hidup seseorang.

Bagaimana growth mindset itu bekerja dan apa manfaatnya? 

Seseorang dengan growth mindset selalu menyadari bahwa kegagalan bukanlah indikator ketidakmampuan. Pola pikir ini diklaim sebagai salah satu faktor yang dapat mengubah hidup seseorang. Sebagai pemilik growth mindset, seseorang selalu berusaha mencoba sesuatu sampai ia benar-benar berhasil.

Ketika seseorang mengalami kegagalan, pola pikir berkembang itu akan bekerja dalam diri seseorang yang membuatnya lebih terbuka menerima kegagalan. Ia dapat menyadari bahwa kegagalan bukanlah hasil yang absolut. 

Mindset berkembang memungkinkan seseorang dapat menyadari bahwa bagian terpenting dalam mencapai tujuan hidup tertentu adalah (meminjam istilah Virgiawan Listianto) proses-nya. Seseorang bisa belajar banyak dari rangkaian proses yang dia jalani dan membawanya kepada puncak kesuksesan.

Para pemikir berkembang biasanya memandang suatu masalah sebagai tantangan yang harus dipecahkan bukan untuk dihindari. Pola pikir berkembang akan mendorong seseorang melihat masalah sebagai tantangan yang selalu disertai solusi, bukan hambatan yang tidak dapat diatasi.

Kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang dihadapi menyulut semangat seseorang untuk menajamkan kemampuan berpikir kritis dan menganalisis masalah. Pola pikir berkembang diberkahi dengan optimisme dan semangat juang. Mentalitas ini akan sangat memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. 

Secara mendasar semangat pola pikir berkembang didasari oleh sebuah keyakinan bahwa keterampilan dan bakat selalu dapat dikembangkan. Untuk itu, seseorang harus melakukan eksplorasi hal yang berbeda-beda. 

Sikap mindset berkembang menumbuhkan keberanian untuk mencoba banyak hal baru, menantang diri sendiri dan, tentu saja, dapat mencapai apa yang dianggap mustahil oleh kebanyakan orang. Growth mindset tidak  membatasi keterampilan dan bakat seseorang. Tujuan hidupnya adalah untuk belajar dan berkembang. 

Bagaimana membangun growth mindset?

Semangat belajar merupakan sesuatu yang penting dalam mengembangkan pola pikir. Esensi growth mindset adalah pertumbuhan. Sikap mental ini ditandai dengan adanya tendensi untuk belajar atau mengeksplorasi hal-hal baru yang tidak  pernah hilang. Oleh karena itu, growth mindset mengharapkan seseorang mampu menganulir rasa takut takut untuk belajar hal baru. 

Adalah galib bagi setiap orang mengalami kemarahan, kekecewaan, kesedihan, dan banyak emosi lainnya ketika mengalmi kegagalan. Setiap orang akan merasakan emosi ini. Bagi orang-orang yang berpikiran berkembang kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Mereka selalu berusaha untuk bangkit dan mencoba lagi. Kegagalan adalah pelajaran yang akan membawanya menuju kesuksesan.  

Kritik bagi banyak orang kerapkali dianggap sebagai hantu yang menakutkan. Padahal banyak aspek dipelajari dari kritik jika diterima dengan anggun.

Melalui kritik, Anda, saya, dan setiap orang dapat melakukan refleksi diri tentang setiap tahapan yang pernah dilakukan. Ini penting karena akan mendorong seseorang berbenah diri dengan mengembangkan keterampilan dan kapasitas diri ke arah yang lebih baik.

Seseorang yang berorientasi pada pertumbuhan cenderung terus berkembang. Mereka biasanya berkonsentrasi pada pengembangan dan kerja keras. Pola pikir berkembang umumnya berbanding lurus dengan pola pikir yang positif. Ini akan memungkinkan seseorang untuk terus berkembang. 

Lombok Timur, 09/09/2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun