Kota Pancor dikenal sebagai kota santri dan kota bisnis. Sebagai kota santri Pancor merupakan kota pendidikan yang identik dengan madrasah atau sekolah keagamaan. Sebagian besar madrasah tersebut berada di bawah organisasi Nahdlatul Wathan.
Organisasi terbesar di NTB, yang didirikan oleh seorang ulama, TGH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, itu juga memiliki perguruan tinggi Universitas Hamzanwadi yang juga merupakan perguruan tinggi swasta terbesar di NTB.
Sebagai kota bisnis Pancor merupakan pusat perbelanjaan masyarakat Lombok Timur khususnya. Tumbuhnya Pancor sebagai kota bisnis salah satunya disebabkan oleh denyut aktivitas pendidikan di tempat itu.
Berbeda dengan Pancor, Selong sendiri identik dengan kota pemerintahan. Di kota ini ditempatkan sebagian besar kantor di bawah Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Sejumlah besar kantor dinas yang melayani kepentingan publik berada di kota ini.
Di sebelah barat taman membentang jalan Prof. Soepomo. Di seberang jalan secara berurutan berderet dari selatan ke utara Kantor Kejaksaan Negeri Selong, Kantor urusan Agama Kecamatan Selong, dan Taman Makam Pahlawan Rinjani.
Di sebelah selatan, berdiri kantor Bupati Lombok Timur dan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Selong. Antara taman dan Kantor pemimpin tertinggi Kabupaten Lombok Timur dibatasi jalan Prof. Moh. Yamin.
Jalan MT Haryono di sebelah timur memisahkan taman dengan kantor BKPSDM, Kantor Camat Selong, Kantor Dinas Pelayanan Modal, dan Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Sisi utara taman berbatasan dengan jalan TGH. Zainuddin Abdul Majid. Jalan ini sekaligus menyekat taman dengan kantor BRI Cabang Selong. Di area ini juga tersedia tempat parkir yang cukup lapang.
Taman kota Selong pada dasarnya terdiri atas dua bagian yaitu, taman di sebelah utara dan hutan kota di bagian selatan. Dua bagian itu dipisahkan oleh jalan Seruni II.
Di sisi utara hutan kota terdapat gedung Dharma Wanita yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti diklat, seminar, sampai pesta pernikahan. Di sebelah timur gedung ini, pengelola taman membangun jajaran lapak permanen yang disewakan kepada para pedagang.
Masing-masing lapak memiliki gerobak. Para pelapak menyediakan berbagai jenis makanan yang siap disajikan kepada pengunjung. Makanan itu berupa bakso, soto, nasi campur, hingga nasi goreng. Lapak-lapak itu juga menawarkan aneka minuman berupa es kelapa muda, es campur, es jeruk, kopi, dan ragam minuman lainnya.