Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Rinjani Selong: Tempat Santai sampai Paru-paru Kota

14 Agustus 2022   22:45 Diperbarui: 14 Agustus 2022   23:49 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"...Ayah. Dalam hening sepi kurindu.
Untuk menuai padi milik kita..." 

Begitu suara koor sekumpulan anak-anak muda berdendang membawakan lagu lawas Ebiet G. Ade. Salah seorang di antara mereka memainkan gitar akustiknya mengiringi lagu yang dinyanyikan. 

Saya tidak dapat memainkan gitar tetapi seperti banyak orang, telinga saya masih memiliki sedikit kemampuan mengidentifikasi permainan gitar yang baik. Terdengar jelas bahwa si pemetik gitar telah menghasilkan ritme petikan yang cukup apik untuk sekedar penghibur saat nongkrong di ruang terbuka.

Beberapa lagu melankolis bernada pop dari yang lawas sampai baru terus dinyanyikan kumpulan anak-anak muda itu. Tanpa sadar saya ikut manggut-manggut mengimbangi irama lagu yang mereka mainkan. Situasi itu membawa saya terkenang ke masa muda yang gundah tanpa alasan.

Satu dua kendaraan lalu lalang di jalanan kota pertanda kehidupan malam masih berlangsung. Sebuah odong-odong melaju meluncur di bahu jalan yang mulai lengang. Terdengar dentuman bass dari sound system menghentak menyebarkan suara tidak memikat.

Dari dalam kendaraan hasil modifikasi itu berhamburan suara bocah-bocah tergelak girang bersama laju kendaraan dalam penjagaan ibunya. Entah apa yang membuat mereka girang, mungkin lampu warna-warni atau hentakan musik yang mengiringi lagu yang melengkapi laju odong-odong. 

Seorang tukang parkir terlihat duduk menghela asap rokok. Sesekali dia berdiri untuk melakukan pengaturan satu dua kendaraan yang datang dan pergi.

Angin yang cenderung dingin tidak bergerak. Kondisi cuaca membuat pepohonan di sekitarnya juga bergeming. Suasana malam cukup benderang dalam sapuan lampu jalan dan lampu taman yang dipasang pada berbagai sudut.

Itulah suasana malam Taman Rinjani Selong, Lombok Timur. Warga biasa menyebutnya Taman Kota Selong. Dirundung rasa lapar, beberapa malam yang lalu, usai mengantar Ayah berobat ke sebuah rumah sakit saya mampir di sebuah lapak makanan yang terdapat di area taman.

Taman kota Selong terletak pada titik yang cukup strategis. Taman itu dapat disebut pembatas kota Pancor di sebelah barat dan Kota Selong di sebelah timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun