Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Umpan Balik: Upaya Membangun Kekuatan Tim

11 Juni 2022   20:24 Diperbarui: 11 Juni 2022   23:53 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Diolah dari Canva

Pada ranah proses pembelajaran, komponen yang terlibat interaksi umpan balik terdiri dari kepala sekolah, pengawas, guru, orang tua, dan siswa. Komponen-komponen ini bisa saja berkembang sesuai kebutuhan. Artinya setiap orang yang memiliki hubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan guru dapat menempati peran sebagai pemberi umpan balik. Misalnya, seorang warga yang melihat seorang siswa berpakaian seragam keluyuran dapat memberikan informasi (sebagai feedback) kepada guru. 

Bagaimana Cara Memberikan Umpan Balik?

Penulis tidak memberikan umpan balik secara khusus dalam pembelajaran  tetapi umpan balik di bawah ini dapat dijadikan acuan dalam pelaksnaannya. Untuk itu, diperlukan kemampuan untuk memberikan umpan balik. Sama dengan kemampuan pada umunya, kemampuan umpan balik harus diasah. (2) 

1. Harus Bersifat Objektif dan Tidak Emosional.

Pemberian umpan balik harus bersifat obyektif. Jika itu sebuah kesalahan besar, seorang pemberi umpan balik harus menenangkan diri untuk mengevaluasi kesalahan itu dengan sudut pandang yang  obyektif. Penting untuk dperhatikan bahwa saat memberikan umpan balik sebaiknya menggunakan kata-kata yang tepat dan hati-hati. 

2. Berikan Umpan Balik Berdasarkan Perilaku, Bukan Orang Atau Tim.

Sebagai seorang pemimpin maupun seorang rekan, seseorang tidak bisa menyukai semua individu di dalam tim. Konflik kepribadian sekecil apapun bisa terjadi. Di sinilah pentingnya kemampuan mengelola emosi dalam interaksi antar individu.

Untuk itu, saat memberikan umpan balik, setiap bentuk perasaan dan preferensi pribadi harus dianulir sedemikian rupa agar tidak mengaburkan penilaian yang memungkinkan munculnya serangan pribadi dan karekter. Umpan balik harus benar-benar berdasarkan prilaku yang muncul. Umpan balikharus dirancang untuk membawa perubahan positif dan tidak pernah digunakan untuk menimbulkan luka pribadi.nteraksi manusia.

3. Berikan Umpan Balik Secara Seimbang dan Tegaskan Perilaku Positif yang Dinginkan.

Pemberia umpan balik secara adil dan seimbang itu penting. Tunjukkan prilaku positif yang ditemukan pada penerima umpan balik di samping kesalahan yang diperbuat. Hal ini akan memberikan ruang kepada seseorang untuk menerima kritik dan saran saat umpan balik diberikan. 

Terlalu banyak memberikan umpan balik negatif akan membuat orang yang Anda pimpin merasa kecewa dan tidak puas. Begitu juga saat Anda akan memberikan umpan balik positif, maka penting untuk memastikan perilaku tersebut spesifik dan reproduktif.

4. Saat Memberikan Umpan Balik Negatif, Maka Pastikan Memberikan Saran Perbaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun