Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Umpan Balik: Upaya Membangun Kekuatan Tim

11 Juni 2022   20:24 Diperbarui: 11 Juni 2022   23:53 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Diolah dari Canva

Apa itu Umpan Balik?

Loloh balik atau umpan-balik atau suap-balik (feedback) adalah suatu proses di mana sebagian dari output (keluaran) di-loloh-balik-kan ke bagian input (masukan). Hal ini sering dipakai untuk pengendalian suatu sistem yang bersifat dinamis sehingga sistem tersebut dapat diatur untuk mencapai keadaan yang stabil yang diinginkan. Beberapa contohnya dapat dijumpai pada sistem kompleks yang dipakai di bidang teknik, instrumentasi, elektronika, termodinamika, biologi, arsitektur, maupun ekonomi, dan lain lain. (1)

Umpan balik, dalam penjelasan yang berbeda, dapat diartikan sebagai respons yang disampaikan oleh komunikan (penerima pesan) ketika seorang komunikator (pemberi pesan) menyampaikan pesannya. Secara sederhana, umpan balik adalah tanggapan yang diberikan seseorang atas pesan yang disampaikan orang lain kepada kita.

Feedback merupakan bentuk komunikasi dialogis dua individu atau lebih dalam rangka membentuk kesepahaman tentang sebuah objek. Feedback merupakan aktivitas  keseharian dalam kehidupan sosial. Umpan balik bisa terjadi kapan saja dan di mana saja--antara sopir dengan penumpang, anak dengan orang tua, pasien dengan dokter, prajurit dengan panglimanya, guru dan kepala sekolah, bahkan siswa dengan guru.

Adanya umpan balik memungkinkan seseorang mengalami perubahan pola pikir, perkembangan mindset, dari pola pikir yang bersifat menetap menuju pola pikir yang berkembang dan terbuka. Perkembangan pola pikir itu ditandai dengan kemauan untuk belajar, terbuka dengan hal baru, mendengarkan sekaligus belajar dari orang lain. 

Di samping itu, dengan menerima umpan balik seseorang akan mampu mengembangkan kecerdasan. Hal paling penting adalah cara pandang seseorang melihat kesalahan yang diperbuatnya--kesalahan dijadikan sebagai peluang untuk belajar. Semua itu akan bermuara pada tumbuhnya sikap dan berani menghadapi tantangan.

Secara mendasar, umpan balik harus memiliki nilai-nilai positif. Umpan balik, secara positif, harus mampu membangun kesadaran seseorang untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Umpan balik positif tidak menempatkan si penerima berada dalam posisi terpaksa atau merasa tertekan. Dengan demikian, ketika seseorang memberi umpan balik kepada orang lain, diperlukan pendekatan yang tepat dan strategi yang akurat.

Apakah Umpan Balik termasuk Kritik?

Umpan balik pada prinsipnya sejajar dengan kritik. Sementara itu, kritik kerap kali menjadi momok yang menakutkan. Padahal kritik bukan belaka mengorek kesalahan tetapi juga dapat pemberian apresiasi terhadap tindakan dan prilaku seseorang.

Anggapan yang salah tentang kritik memunclkan gagasan yang menakutkan tentang kritik itu sendiri. Pada titik ini, permulaan yang salah untuk mendiskusikan tentang umpan balik sebagai kritik atau masukan Persepsi ini harus diubah dengan pandangan bahwa umpan balik merupakan proses memberi dan menerima.

Umpan balik yang dilakukan dengan cara yang benar, akan dapat menghasilkan kinerja yang baik. Seseorang harus tahu apa yang dilakukan dengan baik atau tidak begitu baik. Agar seseoranga benar- benar mendengar pemikiran dan saran orang lain tentang cara  untuk meningkatkan kualitas diri, umpan balik itu harus disampaikan dengan hati-hati dan dalam waktu yang tepat.

Dalam proses pembelajaran, umpan balik merupakan bagian yang tidak dapat dinafikan. Sebagaimana diketahui bahwa guru menempati posisi sebagai pemimpin pembelajaran sehingga menjadi pihak yang paling bertanggungjawab dalam keberhasilan kegiatan. Untuk itu, guru merupakan penerima umpan balik paling utama. Penerima umpan balik pada tingkat satuan pendidikan tentu bukan lagi guru tetapi kepala sekolah sekolah sebagai manajer pada lingkup instansi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun