Teknologi digital saat ini menjadi sebuah biakan yang menggoda kehidupan manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan digantungkan pada mekanisme digital yang terus mengalami perkembangan.
Cikal bakal teknologi digital pada dasarnya dimulai dengan kehadiran perangkat komputer di pertengahan abad 20 (1948). Empat dasawarsa kemudian muncul teknologi internet pada tahun 1989.
Diperlukan sekitar 8 tahun berikutnya (1997) untuk mengembangkan internet menjadi jejaring sosial yang mulai marak sejak tahun 2000 (1).
Akhir tahun 2005, saya mulai menggunakan komputer. Ketika itu sebuah perusahaan tembakau memilih sekolah tempat saya mengajar sebagai salah satu sasaran pengembangan dan pemberdayaan sekolah.
Selama kurang lebih lima tahun sekolah mendapatkan pendampingan dalam pengembangan dan pemberdayaan berbagai aspek yang berhubungan dengan manajemen sekolah dan pembelajaran.
Tidak hanya pendampingan, perusahaan juga memberikan fasilitas yang dibutuhkan sekolah berupa pengadaan sanitasi, perbaikan ringan fisik sekolah, perlengkapan belajar sampai bantuan komputer.
Komputer itu memberikan saya kesempatan untuk belajar mengoperasikannya dan menggunakan sejumlah aplikasi yang biasa digunakan dalam dunia kerja seperti word, excell, atau powerpoint.
Dalam perkembangannya komputer atau laptop menjadi perangkat wajib bagi sekolah dalam memudahkan pekerjaan yang bersifat administratif.
Peralatan ini merupakan bagian penting bagi kepala (sekolah) dalam mengelola (membuat, menyimpan, dan memperbaharui) dokumen berupa data siswa, sarana prasarana, kepegawaian, dan berbagai dokumen pendukung lainnya.