Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kisah Mudik Tahun 90-an

28 April 2022   02:28 Diperbarui: 29 April 2022   22:18 2010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba di Padang Bai penumpang harus berhadapan dengan transportasi laut yang juga lebih banyak yang afkir. Sejumlah kapal penghubung Padang Bai - Lembar yang sudah usang bisa membutuhkan waktu tempuh 5 jam terombang-ambing di atas permukaan gelombang selat Lombok yang termasuk selat terdalam. Belum lagi harus berhadapan dengan anak-anak penjual buah yang membuntuti penumpang yang masih pusing dengan perjalanan darat.

Satu hal yang penting bagi penumpang mahasiswa adalah menyiapkan makanan sebelum naik kapal. Makanannya bisa berupa nasi bungkus, roti, atau makanan dan minuman ringan. Lagi-lagi dengan alasan keuangan, membeli makanan di kantin kapal merupakan pantangan mengingat harganya yang berlipat dibanding harga di darat.

Saat memasuki kapal, penumpang dapat menemukan hiburan yang ditunjukkan oleh anak-anak yang terjun ke dalam air. Mereka berlomba menangkap uang logam yang dilempar penumpang. Anak-anak usia di bawah puluhan dan belasan itu dengan cekatan menyambar uang yang sudah masuk ke dalam riak pelabuhan.

Penderitaan di atas kapal menjadi lebih berkurang karena tidak duduk berdesak-desakan. Tetapi penderitaan akan berlipat jika penumpangnya mabuk kendaraan. Bau asap mesin dan goyang kapal meningkatkan rasa pusing dan mual bagi penumpang yang mabuk transportasi.

Tiba di Lembar perjalanan mudik tidak terlalu bermasalah. Berada di lembar seperti berada di halaman rumah sendiri. Di pemukiman sekitar pelabuhan ada keluarga yang siap menampung saya jika pulang kemalaman.

Lombok Timur, 28-04-22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun