Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ekowisata Bale Mangrove Poton Bako, Destinasi Wisata Berbasis Lingkungan

19 Maret 2022   19:06 Diperbarui: 19 Maret 2022   20:00 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar di sini (travel.kompas.com)

Dalam hutan Ekowisata Bale Mangrove dengan luas sekitar 2 hektar tersebut, pengunjung difasilitasi dengan jembatan yang dibangun khusus agar setiap orang yang masuk leluasa melihat-lihat pemandangan. 

Jembatan sepanjang kurang lebih 200 m itu memungkinkan pengunjung menikmati belantara mangrove tanpa resiko terbenam dalam lumpur. Saat ini, fasilitas jembatan itu tidak cukup untuk melihat semua area belantara. Beberapa titik di kiri kanan jembatan dibuat spot khusus bagi pengunjung yang berniat foto-foto

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Beberapa tulisan terpampang di sejumlah pohon dengan kalimat yang menggelitik. Kalimat itu sebagian diksinya dikutip dari gaya komunikasi anak-anak remaja yang dihubungkan dengan kecintaan terhadap alam.

Dokpri
Dokpri

Saya sendiri baru kali ini melihat kumpulan bakau. Akar-akar mangrove itu sebagian bermunculan mirip geliat ular yang tengah menari dalam jumlah yang tak terhitung. Sebagian lagi menancap ke dalam bumi merengkuh lumpur.

Ekowisata Poton Bako tidak saja berorientasi wisata belaka tetapi juga sebagai sarana edukasi kepada masyarakat dalam rangka peningkatan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan, dalam hal ini hutan bakau. Bahkan bulan Februari 2022 yang lalu di tempat ini telah diselenggarakan festival bale mangrove yang melibatkan siswa sekolah. Infromasinya dapat diakses di sini.

Ide bahwa pelestarian lingkungan tidak saja dalam gagasan semata. Pemuda, pemerhati lingkungan, anak-anak sekolah, dan banyak pihak telah melibatkan diri dalam kegiatan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun