Bapak Priyo Pamudji, seorang guru senior di jurusan teknik pemesinan, menyambut baik partisipasi aktif mahasiswa. "Mereka membawa semangat baru dan ide-ide segar dalam memastikan kelengkapan kotak P3K. Saling belajar antara mahasiswa dan guru merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesiapsiagaan kita," ujarnya.
Selain pengisian kembali, mahasiswa juga mengadakan sesi pelatihan untuk siswa dan staf sekolah tentang cara menggunakan peralatan dalam kotak P3K. Pelatihan ini tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga interaktif, melibatkan peserta dalam simulasi pertolongan pertama pada berbagai skenario darurat.Revitalisasi Daftar Inventaris: Keterlibatan Aktif Mahasiswa
Program revitalisasi juga mencakup revitalisasi daftar inventaris di bengkel bubut dan bengkel frais. Mahasiswa asistensi mengajar dengan antusias melibatkan diri dalam menyusun ulang inventaris, memastikan keberadaan peralatan, dan mencatat kondisi serta catatan perawatan secara terperinci.
Bapak Anthoni Rahman S.T, Kepala Bengkel Teknik Pemesinan SMK PGRI 3 Malang, mengungkapkan apresiasi terhadap peran mahasiswa dalam revitalisasi inventaris. "Keterlibatan aktif mahasiswa membantu kami dalam mengelola inventaris dengan lebih efisien. Mereka membawa semangat dan ide-ide kreatif yang memberikan nilai tambah bagi manajemen sekolah," katanya.
Mahasiswa juga terlibat dalam menyusun data inventaris secara digital, memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pemeliharaan dan pembaruan data secara berkala. Mereka merancang sistem yang lebih terstruktur, memudahkan pihak sekolah dalam memonitor kondisi peralatan dan membuat keputusan terkait perawatan atau penggantian.
Dukungan dan Keterlibatan Penuh Mahasiswa
Selama program revitalisasi, mahasiswa asistensi mengajar tidak hanya menjadi pelaksana tetapi juga menjadi katalisator perubahan. Mereka terlibat dalam diskusi, dan menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh warga sekolah. Mahasiswa menjadi sumber inspirasi bagi siswa, menunjukkan bahwa setiap individu memiliki peran dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.
Drs. Abdul Qolik, M.Pd, dosen pembimbing mahasiswa asistensi mengajar, menyatakan kebanggaannya terhadap dedikasi dan keterlibatan mahasiswa. "Mereka bukan hanya menjadi pengajar tambahan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu merangsang kesadaran dan motivasi di kalangan siswa. Ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam masyarakat," ujarnya.
Menciptakan Model Pendidikan yang Holistik