Mohon tunggu...
Didiet Fals Beneran
Didiet Fals Beneran Mohon Tunggu... lainnya -

Seuntai kata yang terurai- Lepas mengalir bagai mata air- Tak kuasa ku menahannya- Maafkan aku- "Bila mengusik masa itu- Biarkan ku beralun meski Kian lirih nadaku "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Elegi Cinta, Cinta dan Cinta

24 Maret 2015   12:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:08 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1427173616416544317

Ilustrasi :  1.bp.blogspot

Bicaralah dengan penuh cinta

Karena nada kan mengalun kelembutannya
Terkembang mekar-mekar bunga
Petik dawai gitar nyanyian jiwa

Kini kita hanya berdua
Suara jangkerik yang menggema
Berbisiklah dengan kata “saling adanya”
Itulah makna kita tak mampu di belahnya

Beradulah kita menatap dunia
Redup cahaya kan kita rasa
Sesungguhnya hanya milik kita
Saat kita bertatap pandang mata

Berjanjilah bahwa seia-sekata
Tak sekedar saling genggam tangan saja
Saat lepas kan terkulai getaran raga
Benih percaya kita semai di sekujur jiwa

Inikah indah cinta yang kita punya ?
Tak obral kata, hati yang bicara
Hanya rasa yang kita punya
Dag dig dug mirip bedug di dada

Selalu menggema di setiap lima waktuNya
Tak cukuplah hanya do’a-do’a
Mewujudkan abadinya kisah kasih cinta
Waktu, tenaga dan harta ikhlaslah segalanya

--00Ooo--

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun