Mohon tunggu...
Didiet Fals Beneran
Didiet Fals Beneran Mohon Tunggu... lainnya -

Seuntai kata yang terurai- Lepas mengalir bagai mata air- Tak kuasa ku menahannya- Maafkan aku- "Bila mengusik masa itu- Biarkan ku beralun meski Kian lirih nadaku "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Judul Artikel Kok Menyesatkan

12 November 2014   16:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:59 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terhentak dan tersentak  begitu kesan pertama saat membaca judul sebuah artikel
Islam bukan Agama dan Agama bukan Islam”

Penulis begitu percaya diri dengan segala alibi untuk mengartikan sebuah makna dari kata Agama dan Islam. Dan membuat kesimpulan untuk di ambil sebagai judul artikel tersebut. Terlepas dari isi tulisan selanjutnya yang mengarah soal KTP.
Dengan pengambilan judul yang cukup kontroversi dan menyesatkan dengan mengaburkan dan membolak-balikkan makna dari sebuah kata.

Penulis juga begitu arogan dan bergaya dengan memancing pembaca yang maksudnya untuk menyejukkan suasana, tapi jutru menaikkan tensi pembaca semisal :
“Sampai disini anda yang sudah terlanjur naik darah mendadak tidak marah lagi kan?

Juga dalam menjawab komentar-komentar yang sekiranya ingin mengkritisi :

@Juhairman : Baca Isinya bukan baca Judulnya!
@Ahmad : yg cerdas sedikit bos. Jangan baca judulnya saja. baca dan pahami isinya.
@Erwin : kamu kl blm tamat smu jangan baca kompasiana dulu. kalau kamu nggak tau makna agama dan Islam, kamu nggak usah komen disini. paham?

Istilah Etimologi dan Etimologi digunakan sebagai hal pembenaran meskipun pada hakekatnya jutru membolak-balikkan makna.

Tersentil juga aku dibuatnya, dan coba ikutan berkomentar dengan mengadopsi jalan pemikiran penulis :

@ ( namaku) Abduh… Abduh artinya hamba
Abduh bukan identik dgn nama
Blaik…. terus aku siapa ?
arti kok diobrak-abrik


Jika kata tak lagi bermakna lebih baik diam saja
Bila langkah tak lagi bermata langkah buta terjang saja
( By Iwan Fals )
Jawaban yang saya harapkan akan membuka mata hati penulis, justru yang di balas soal secuil dari bait Iwan Fals tersebut.

mantaps bang. dalam itu maknanya.

Maksud komentar saya sebenarnya untuk membuka pemahaman akan apa yang di simpulkan sebuah ilmu bahasa bukan ilmu eksakta, bahwa 4+6 =10.
Nama saya : Abduh,
Abduh=Hamba
Nama =adalah panggilan seseorang
Nama tidak sama dengan Abduh
Kesimpulannya = Abduh bukan nama.
Lucu, lantas aku siapa ?

Dan mari kita nyanyikan saja syair bang Iwan ini:
Jika kata tak lagi bermakna lebih baik diam saja
Jika langkah tak lagi bermata, langkah buta terjang saja

Bila menulis tidak memberikan manfaat justru banyak mudharotnya lebih baik, banyak-banyaknya membaca dulu, dan belajarlah akan sebuah kata dan kalimat untuk merangkainya dengan arif dan bijak. Tidak menyentil soal sara dan tidak juga membuahkan pengertian yang menyesatkan dan kontroversi.
Tujuan menulis utamanya adalah untuk amal jariah bila mampu memberikan manfaat dan tambahan ilmu yang mencerdaskan pembacanya, bukan sebaliknya.

--ooOoo--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun