Mohon tunggu...
Mohamad Irsal Muztahid
Mohamad Irsal Muztahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Social Sciences and Business at Dian Nusantara University Cibubur. The supporting lecturer is Prof. Dr. Apollo, M. Si.Ak, in the Forensic Accounting course.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Proses Pembuktian dan Argumentasi Logika pada Bukti Dokumen kecurangan

20 Juli 2024   18:07 Diperbarui: 20 Juli 2024   18:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aplikasi Proses Pembuktian dan Argumentasi Logika pada Bukti Dokumen Kecurangan: Sebuah Studi Kasus Kecurangan Keuangan

Pendahuluan

Kecurangan merupakan tindakan yang disengaja untuk menipu atau memanipulasi informasi keuangan untuk keuntungan pribadi atau pihak lain. Bukti dokumen, seperti laporan keuangan, faktur, dan catatan akuntansi, sering kali menjadi kunci untuk mengidentifikasi dan membuktikan kecurangan.

Tulisan ini bertujuan untuk membahas aplikasi proses pembuktian dan argumentasi logika pada bukti dokumen kecurangan, dengan menggunakan contoh nyata pada kecurangan keuangan. Pendekatan ini akan membantu para penyelidik, auditor, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam membangun kasus kecurangan yang kuat dan meyakinkan.

Tinjauan Pustaka

Menurut Sumber buku wajib halaman 163- sd 169  kecurangan didefinisikan sebagai "setiap tindakan yang disengaja untuk menipu atau memanipulasi informasi keuangan untuk keuntungan pribadi atau pihak lain." Kecurangan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, seperti penipuan laporan keuangan, penyalahgunaan aset, dan penggelapan dana.

Proses pembuktian dan argumentasi logika merupakan langkah penting dalam membangun kasus kecurangan. Bukti dokumen dapat digunakan untuk mendukung hipotesis kecurangan dan menyusun argumentasi yang logis untuk meyakinkan pihak-pihak terkait.

Menurut Sumberbuku wajib halaman 163- sd 169 proses pembuktian dalam audit terdiri dari lima langkah:

  1. Identifikasi bukti: Menemukan dan mengumpulkan bukti yang relevan dengan audit.
  2. Pemeriksaan bukti: Memeriksa bukti untuk memastikan keaslian, akurasi, dan kelengkapannya.
  3. Penafsiran bukti: Menganalisis bukti dan menarik kesimpulan tentang makna dan implikasinya.
  4. Komunikasi bukti: Menyampaikan bukti dan kesimpulan kepada pihak-pihak terkait.
  5. Pendokumentasian bukti: Mendokumentasikan proses pembuktian dan kesimpulan yang diambil.

Argumentasi logika adalah proses penyusunan argumen yang valid dan meyakinkan. Argumen yang valid terdiri dari premis dan kesimpulan yang saling terhubung secara logis. Premis adalah pernyataan yang mendukung kesimpulan. Kesimpulan adalah pernyataan yang ingin dibuktikan.

Menurut Sumber buku wajib halaman 163- sd 169  ada tiga jenis argumen deduktif:

  1. Silogisme: Argumen yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan.
  2. Entimema: Argumen yang hanya menyebutkan satu premis dan kesimpulannya.
  3. Dilema: Argumen yang menyajikan dua alternatif yang sama-sama tidak diinginkan.

Contoh Nyata: Kecurangan Penggelapan Dana

Sebuah perusahaan manufaktur mengalami kerugian yang signifikan selama beberapa tahun berturut-turut. Manajemen curiga bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh kecurangan penggelapan dana. Tim audit melakukan investigasi dan menemukan beberapa bukti dokumen yang mencurigakan, seperti:

  • Faktur fiktif: Tim audit menemukan beberapa faktur yang dikeluarkan kepada vendor yang tidak dikenal. Faktur tersebut digunakan untuk memindahkan dana dari perusahaan ke rekening pribadi pelaku kecurangan.
  • Transfer dana yang tidak sah: Tim audit menemukan beberapa transfer dana yang dilakukan tanpa otorisasi yang tepat. Dana tersebut ditransfer ke rekening pribadi pelaku kecurangan.
  • Catatan akuntansi yang dimanipulasi: Tim audit menemukan beberapa catatan akuntansi yang telah dimanipulasi untuk menyembunyikan kecurangan.

Berdasarkan bukti dokumen tersebut, tim audit menyusun argumen deduktif sebagai berikut:

Premis 1: Perusahaan mengalami kerugian yang signifikan selama beberapa tahun berturut-turut.Premis 2: Tim audit menemukan beberapa bukti dokumen yang menunjukkan adanya kecurangan penggelapan dana.Kesimpulan: Kerugian yang dialami perusahaan kemungkinan besar disebabkan oleh kecurangan penggelapan dana.

Tim audit kemudian menyampaikan bukti dan kesimpulannya kepada manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan mengambil tindakan yang tepat untuk menindaklanjuti temuan audit tersebut, seperti melaporkan pelaku kecurangan kepada pihak berwajib dan memperkuat kontrol internal perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun