Selain itu, beberapa anak yang sebelumnya tidak tertarik sekolah kini mulai rajin belajar. Pak Guru di sekolah desa bahkan mengapresiasi perubahan ini.
"Keluarga Pak Pak Rendra benar-benar membawa perubahan besar di desa ini. Anak-anak jadi lebih semangat belajar," kata Pak Guru kepada Pak Rendra saat berkunjung ke perpustakaan.
Kegiatan Kreatif di Perpustakaan
Selain membaca, Bu Amara dan Anindya memperkenalkan kegiatan kreatif seperti menggambar, menulis cerita pendek, dan membuat prakarya dari barang bekas.
"Ini bukan hanya soal buku, tapi juga bagaimana anak-anak bisa mengekspresikan diri," ujar Amara suatu hari.
Salah satu karya yang menarik perhatian adalah lukisan bunga matahari karya Siti. "Bu Amara, aku ingin menggambar bunga matahari karena bunga itu seperti kita---selalu menghadap ke cahaya," kata Siti sambil menunjukkan gambarnya.
Anindya juga memulai kelas menulis sederhana. Ia mengajak anak-anak menulis cerita pendek tentang kehidupan mereka di desa. Cerita-cerita itu kemudian dikumpulkan dan dijadikan buku kecil yang diberi judul Cerita Anak Desa.
Tantangan Baru: Konsistensi
Namun, membangun kebiasaan positif tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya beberapa anak mulai absen dari kegiatan karena harus membantu orang tua di ladang atau merasa lelah setelah seharian bekerja.
"Kita harus mencari cara agar anak-anak tetap termotivasi," ujar Pak Rendra dalam diskusi keluarga.
Kiran menyarankan ide menarik. "Bagaimana kalau kita memberikan penghargaan kecil untuk mereka yang paling konsisten? Misalnya, buku catatan baru atau alat tulis."