Mohon tunggu...
MOHAMAD SONI
MOHAMAD SONI Mohon Tunggu... Guru - guru

saya berprofesi sebagai guru, saya berusaha membuat sebuah literasi agar semua orang bisa melihat karya saya

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Part 2 Rumah Impian dan Cinta yang Tulus

2 Januari 2025   05:18 Diperbarui: 2 Januari 2025   05:18 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Amara dan Kiran Aditya (Canva)

Desa Sukalestari kembali diselimuti kesejukan pagi. Matahari perlahan menyembul dari balik bukit, memberikan kehangatan di setiap sudut desa. Di rumah keluarga Pak Rendra Cahya, aktivitas pagi sudah dimulai.

Hari itu, Pak Rendra memulai obrolan santai saat sarapan bersama. "Apa kalian ingat impian kita membangun rumah kecil di pinggir sawah? Tempat kita bisa berkumpul dan menikmati alam setiap akhir pekan."

Semua anak serentak mengangguk, bahkan Tasya yang masih kecil dengan semangat berkata, "Rumah kayu yang banyak bunga di sekitarnya, kan, Ayah?"

Pak Rendra tertawa. "Betul sekali, Nak. Tapi untuk mewujudkannya, kita harus bekerja sama."

Bu Amara menambahkan, "Rumah impian itu tidak hanya tentang bangunan, tapi tentang bagaimana kita selalu saling mendukung di dalamnya. Jadi, mari kita mulai menabung lagi untuk itu."

Perjalanan Anak-Anak

Setiap anggota keluarga memiliki peran dalam perjuangan ini. Arka Mahendra, si sulung, baru saja diterima bekerja di sebuah perusahaan di kota Jombang. Meskipun pekerjaannya cukup jauh dari desa, ia tetap pulang setiap akhir pekan untuk membantu keluarganya.

"Saya ingin sebagian dari gaji saya disisihkan untuk rumah impian kita," kata Arka pada ayahnya. Pak Rendra menepuk pundak anak sulungnya dengan bangga. "Kamu sudah dewasa, Nak. Ayah bangga pada keikhlasanmu."

Raditya Pratama, dengan energinya yang penuh semangat, menghabiskan waktu luangnya membantu warga desa. Hari itu, ia membantu Pak Sarman memperbaiki atap rumah yang bocor. "Aku ingin belajar bagaimana membangun rumah yang kokoh. Ini bisa jadi bekal untuk rumah kita nanti," ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Kiran Aditya memanfaatkan kreativitasnya untuk membuat desain rumah. Dengan pensil dan kertas, ia menggambar sketsa sederhana. "Ibu, bagaimana kalau kita buat taman kecil di depan rumah? Nanti kita bisa tanam bunga-bunga yang Ibu suka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun