forensik mengalami kemajuan yang begitu pesat, di mana di dalam ilmu forensik terdapat banyak  cabang keilmuan forensik, termasuk salah satunya adalah odontologi forensik.
Di zaman  sekarang ini kemajuan ilmu di bidangOdontologi forensik adalah suatu ilmu yang menerapkan ilmu pengetahuan mengenai gigi untuk memecahkan masalah kejahatan
untuk kepentingan pengadilan.Â
Salah satu aspek ruang lingkupnya adalah peranannya dalam membantu tugas fungsi pelayanan
kedokteran forensik pada penanganan kasus-kasus yang memerlukan identifikasi dengan sarana gigi.Â
Di beberapa kasus baik disaster bencana alam,kebakaran,kecelakaan atau kriminalitas (pembunuhan) peran odontologi forensik dalam pengungkapan suatu perkara sangat penting dimna Gigi digunakan sebagai media yang bermanfaat dalam identifikasi identitas korban dan prakiraan usia, metode odontologi forensik ini memiliki ketetapan yang tinggi dan hampir sama dengan sidik jari.
Adapun fakta menarik berkaitan dengan Gigi dimana memenuhi syarat untuk dapat digunakan sebagai sarana identifikasi :
Derajat individualitas yang tinggi,kemungkinan untuk menemukan dua orang yang sama giginya adalah satu per dua triliun. Adanya pola erupsi 20 gigi susu dan 32 gigi tetap serta adanya perlakukan khusus misalnya ekstraksi, tambalan, perawatan saluran akar, ditambah ciri-ciri khas menyebabkan gigi sangat khas bagi seorang individu.
Tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi dikendalikan oleh faktor genetik, sehingga usia dental menunjukkan variasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan tulang atau bagian tubuh lain yang pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi oleh nutrisi dan sosioekonomi.
Bagian gigi geligi dalam rongga mulut merupakan bagian tubuh terkeras Memiliki derajat kekuatan dan ketahanan terhadap berbagai pengaruh kerusakan yang tinggi, hal ini terjadi karena struktur gigi mengandung bahan anorganik, misalnya kalsium fosfat dan ion bikarbonat yang nantinya membentuk senyawa hidroaksiapetit yang berfungsi sebagai bahan pengeras, pembuat kaku, dan penguat tulang serta gigi terdapat di bagian mulut yang cukup memberikan perlindungan terhadap berbagai pengaruh kerusakan, seperti trauma mekanis, termis, kimiawi, dan dekomposisi.
Metode indentifikasi indentitas korban melalui gigi dengan cara membandingkan data postmortem (hasil pemeriksaan korban) dengan data antemortem (data gigi sebelum yang di buat korban) kemudian melalui gigi kita bisa mendapatakan sebuah informasi memperoleh hasil dari pemeriksaan indetifikasi berupa informasi umur, jenis kelamin, ras, golongan darah, bentuk wajah, dan DNA mencari ciri ciri yang merupakan tanda khusus pada korban tersebut. ciri ciri demikian antara lain misalnya ada gigi yang ompong atau patah, bekas tambalan, gigi terbungkus logam dan andai ada lubang pada bagian depan gigi yang dapat dikenali oleh teman/saudara korban.