Mohon tunggu...
Mohamad Annas
Mohamad Annas Mohon Tunggu... Lainnya - Terang

Luweee

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

An Nashr Metode yang Digunakan untuk Menghapal dan Menerjemahkan Al-Qur'an

24 Oktober 2021   15:30 Diperbarui: 24 Oktober 2021   15:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam Islam memiliki pedoman yang disebut Al-Qur'an. Al-Qur'an ini diturunkan melalui malaikat Jibril yang dimana diturunkan kepadan nabi terakhir yakni kepada nabi Muhammad Saw. Al Qur'an sendiri berisi ayat ayat tentang kehidupan manusia yang sudah lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Setiap muslim di dunia harus bisa membaca Al Qur'an karena Al-Qur'an menggunakan bahasa Arab dan jadi bagi yang non Arab diharuskan untuk menerjemahkan dan mempelajarinya lebih bagus lagi kalau dapat menghafalkannya Karena ganjaran dari menghapal Al-Qur'an sangatlah besar.

Adapun metode terejmah Al Qur'an yang sering digunakan yaitu metode An Nashr.dalam metode merupakan metode menerjemahkan Al-Qur'an (perkata maupun oer ayat) yang tanpa menggunakan atau menjadikan ilmu alat bahasa Arab ( nahwu dan Sharaf) sebagai modal utama untuk mengartikan Al-Qur'an, bukan berarti ilmu alat itu tidak diperlukan dalam metode ini cuman metode ini menerjemahkan Al Qur'an dengan cara diulang- ulang dan jika sudah mempelajari tentang menerjemahkan maka nanti alat ilmu bahasa Arab itu akan dipelajari.

konsep dasar dari metode An Nashr yaitu menerjemahkan Al-Qur'an kemudian menghapal Al-Qur'an secara berulang-ulang, adapun juga kelebihan metode An Nashr itu yakni: (1) Dapat belajar dan mendalami Terjemah ALquran secara lebih intensif dengan metode An nashr. (2) Dapat belajar bidang studi pelajaran umu secara efektif lewat metode pengajaran secara mandiri dan inovatif. (3) Pengajaran yang berbasis pada pengetahuan agama dan umum,ahlak, budaya, dan lingkungan hidup. (4) Pola pengajaran dengan praktek dan aplikasi pemahaman terhadap pelajaran yang lebih banyak. Sedangkan kelemahannya yaitu (1) Lebih memfokuskan terjemahan dengan teknik mengulang dan ilmu bahasa arab (Nahwu dan Sharaf) baru dipelajari setelah itu. (2) Buku panduan tidak diperjual belikan bebas. (3) Kurang efektif diterapkan kepada usia lanjut atau yang daya ingatnya sudah menurun.

Selain itu metode An Nashr ini juga dapat digunakan dalam menghapal terjemahan Alquran karena cara kerja dari metode an-nashr ini yakni dengan cara mengulang ngulang bacaan, adapun cara menghapal terjemahan Al-Qur'an menggunakan metode an-nashr menggunakan susunan pola yang dikelompokkan berdasarkan usia yaitu:

Usia 7-12 tahun: pola 4-3-2-1

Usia 12-15 tahun: pola 3-2-1

Usia +15 tahun: pola 2-1-1

Melihat dari cara kerja metode An Nashr ini tentunya juga cocok untuk menghapal Al-Qur'an yang dimana dianjurkan dalam menjaga hapalan yaitu dengn cara mengulang ulang bacaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun