Mohon tunggu...
Mohamad Harits Ilham
Mohamad Harits Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Menyukai berita terkini tentang pendidikan dan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perbedaan Perlakuan dan Perawatan antara Sapi Potong Organik dan Sapi Potong Konvensional di Bumi Peternakan Wahyu Utama Tuban

5 Juni 2024   20:45 Diperbarui: 5 Juni 2024   20:48 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber foto: dokumen pribadi)

Sapi organik merupakan sapi yang dalam perlakuan dan perawatannya menggunakan treatment khusus, di mana tidak menggunakan bahan kimia sama sekali dalam perawatannya, hanya menggunakan bahan alami saja. Sedangkan, sapi nonorganik atau biasa disebut dengan sapi konvensional, tidak ada treatment khusus dalam perawatannya.


Sapi organik yang ada di Bumi Peternakan Wahyu Utama Tuban berjenis Limousin, Simmental dan Peranakan Ongol. Sapi-sapi organik tersebut ditempatkan di kandang yang berbeda dengan sapi konensional. Kandang sapi organik ini terdapat 5 jenis, yaitu kandang karantina, kandang konversi organik, kandang koloni, kandang finishing dan kandang sapi organik siap potong.


Setiap masing-masing kandang memiliki fungsi yang berbeda-beda, kandang karantina memiliki fungsi untuk memberikan waktu untuk sapi yang baru datang agar dapat beradaptasi dengan lingkungan peternakan. Kandang konversi organik memiliki fungsi sebagai kandang peralihan bagi sapi-sapi potong konvensional yang sebelumnya nonorganik diberikan treatment awal untuk menjadi sapi potong organik. Kandang koloni memiliki fungsi untuk memaksimalkan kenaikkan ADG (Average Daily Gain) harian sapi serta tingkat kandungan nutrisi dan kualitas daging pada sapi organik dengan pemberian pakan berimbang. Kandang finishing memiliki fungsi untuk memaksimalkan serta memperbaiki tingkat kualitas daging sapi yang dihasilkan dengan penambahan booster pakan yang berkualitas tinggi. Kandang sapi organik siap potong memiliki fungsi untuk mengkondisikan sapi dengan berat yang telah mencapai maksimal setelah melewati semua treatment pada kandang konversi organik, kandang koloni dan kandang finishing untuk dilakukan pendataan sapi yang dipersiapkan untuk pemotongan harian.


Perlakuan sapi organik berbeda jika dibandingkan dengan perlakuan sapi konvensional. Sapi organik tidak diikat di dalam kandang, melainkan dibebaskan di dalam kandang agar memiliki ruang gerak yang bebas dan sapi cenderung tidak stres. Selain itu, sapi organik juga dilepaskan ke lahan rumput bebas (grazing) setiap dua kali dalam satu minggu.


Dalam hal pemberian pakan ternak, perbedaan antara sapi organik dan sapi konvensional terletak pada komposisi complete feed yang diberikan. Sapi organik  diberikan complete feed yang tidak menggunakan FML (fermented mother liquor) dan non-GMO (Genetically Modified Organisms). Selain itu, diberikan juga rumput-rumput hijau seperti rumput gajah, rumput pakchong dan rumput gama umami, rumput-rumput tersebut juga diberikan perlakukan khusus seperti lokasi penanaman rumputnya harus terbebas dari petani-petani sekitar yang menggunakan pestisida di perkebunannya, rumput-rumputnya dibiarkan tumbuh alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia. Apabila sapi organik sakit, maka diberikan ramuan-ramuan herbal seperti sari lemu, temu ireng sebagai pengganti obat kimia.

Berikut perbedaan formulasi pakan complete feed sapi organik dan sapi konvensional.

Formulasi pakan complete feed sapi organik:

1. Ampas Kedelai 4%
2. Ampas Tahu 25%
3. Bungkil Sawit 4%
4. Bekatul 8%
5. Rendeng Kedelai 8%
6. Gamblong 20%
7. Garam 0,2%
8. Kopra Chip 7%
9. Kulit Kopi 10%
10. Molases 1%
11. Pongkol Singkong 5%
12. Serbuk Kopi 4%

Formulasi pakan complete feed sapi konvensional:

1. Ampas Kedelai 4%
2. Ampas Tahu 25%
3. Bungkil Sawit 4%
4. Bekatul 8%
5. Rendeng Kedelai 8%
6. FML 0,8%
7. Gamblong 20%
8. Garam 0,2%
9. Kaptan 1%
10. Kopra Chip 7%
11. Kopra Chip B 2%
12. Kulit Kopi 10%
13. Molases 1%
14. Pongkol Singkong 5%
15. Serbuk Kopi 4%

Pengembangbiakan sapi organik ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) point ke-12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dengan pengembangbiakan sapi organik ini menghasilkan daging sapi yang memiliki nutrisi lebih baik dan lebih sehat dibandingkan dengan daging sapi konvensional. Mengutip dari jurnal internasional PubMed, membuktikan bahwa daging sapi organik memiliki 17% lebih sedikit kolesterol, 32% lebih sedikit lemak, 16% lebih sedikit asam lemak, 24% lebih sedikit asam lemak tak jenuh tunggal, 170% lebih banyak asam α-linolenat, 24% lebih banyak α-tokoferol, 53% lebih banyak β-karoten, 34% lebih banyak koenzim Q dan 72% lebih banyak taurin dibandingkan daging sapi konvensional.

Kreator: Mohamad Harits Ilham Noer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun