Penulis; Mohamad Aspani mahasiswa universitas Pamulang
      Kebangkitan Asa Dimasa Pandemi
Saat Pandemi ,tiba-tiba semua terasa sunyi
Jalankecil yang melingkar,serta sebuah sungaiÂ
Yang membelah perkampungan terasa sepiÂ
   Ramadhan yang seharusnya kita bersama
   Kini seperti ditenggelamkan sinar bulan
  Bergetar karena menahan rasa ingin bertemu
   Rindu ini membakar keseluruh sukmakuÂ
kuresapi segalanya tentang kehadirannya
Kukerahkan semua kelopak mataku
agar kuat melihat bayanganmu
Dari setiap wajah yang ceriaÂ
   untuk menyalakan dalam jiwa
   Aku memintai benang rinduÂ
   Dari sepanjang kenangan
   Untuk kudendangkan diam-diamÂ
Karena kita ditakdirkan bersama-samaÂ
Hari-hariku  adalah sebuah do'a dan cita-cita
 tapi saat jauh seperti ini,bagaimana kabarmuÂ
Apakah kita masih sempat untuk berkumpul
Semoga puisi saya ini bermanfaat bagi kalian yang membacanya, apabila ada penulisan yang kurang berkenan mohon dimaafkan
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H