Kita perlu merombak pendekatan pendidikan kita agar lebih inklusif terhadap imajinasi dan kreativitas siswa. Ini bukan hanya tentang mencetak generasi yang mampu menghafal informasi, tetapi tentang menciptakan individu yang memiliki kemampuan untuk berpikir secara kritis, bertanya-tanya, dan menemukan solusi-solusi baru untuk masalah-masalah kompleks yang akan mereka hadapi di masa depan.
Jika kita ingin menciptakan dunia yang penuh dengan inovasi dan kemajuan, kita harus memulai dengan membebaskan imajinasi generasi mendatang dari belenggu pendidikan formal yang terlalu membatasi. Mereka adalah ahli waris kita, dan imajinasi mereka adalah kunci untuk membuka pintu-pintu menuju masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H