Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maraknya Siswi Tingkat Dasar Bersolek

6 Januari 2024   09:48 Diperbarui: 6 Januari 2024   09:56 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: personal AI modification

Dampaknya pada Dunia Pendidikan

Penggunaan riasan atau solek pada siswi tingkat dasar belakangan ini menjadi topik yang menarik perhatian banyak kalangan. Fenomena ini menggambarkan perubahan perilaku anak-anak di usia yang seharusnya lebih fokus pada pendidikan dan perkembangan kepribadian. Artikel ini akan membahas maraknya siswi tingkat dasar yang bersolek atau berhias diri serta dampaknya pada dunia pendidikan.

1. Perubahan Paradigma:

Tradisionalnya, anak-anak di usia dasar fokus pada kegiatan belajar dan bermain tanpa beban. Namun, kini terjadi pergeseran paradigma, di mana siswi tingkat dasar mulai menunjukkan minat pada dunia kecantikan dan fashion. Hal ini menciptakan tantangan baru bagi para pendidik, orang tua, dan masyarakat.

2. Identitas dan Tekanan Sosial:

Meningkatnya tekanan sosial dan pengaruh media sosial membuat siswi tingkat dasar merasa perlu untuk bersolek agar mendapatkan penerimaan dari teman-teman sebaya. Identitas mereka mulai terbentuk tidak hanya dari prestasi akademis, tetapi juga dari penampilan fisik. Pendidik perlu memahami dinamika ini untuk memberikan dukungan yang tepat.

3. Dampak pada Fokus Belajar:

Bersolek di usia yang sangat muda dapat mengalihkan perhatian siswi dari fokus pada kegiatan belajar. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk merias diri dapat mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan akademis.

4. Tantangan bagi Pendidik:

Pendidik dihadapkan pada tantangan untuk menciptakan lingkungan belajar yang seimbang antara pengembangan pribadi dan akademis. Mereka perlu memberikan pemahaman bahwa nilai diri siswi tidak hanya tergantung pada penampilan fisik, tetapi juga pada prestasi dan karakter pribadi.

5. Peran Orang Tua:

Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing anak-anak mereka. Mereka perlu memberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan dan memberikan contoh sikap yang sehat terkait penampilan fisik. Diskusi terbuka antara orang tua, siswi, dan pendidik bisa menjadi langkah pertama untuk mengatasi fenomena ini.

6. Pendidikan Karakter:

Pendidikan karakter menjadi semakin relevan dalam menghadapi maraknya siswi tingkat dasar yang bersolek. Penting untuk membentuk nilai-nilai seperti kejujuran, rasa percaya diri yang sehat, dan penilaian diri yang positif. Dengan demikian, siswi dapat berkembang tidak hanya secara akademis tetapi juga sebagai individu yang beretika.

Kesimpulan:

Maraknya siswi tingkat dasar yang bersolek atau berhias diri menunjukkan perubahan dinamika sosial di kalangan anak-anak. Dampaknya pada dunia pendidikan menuntut keterlibatan aktif dari pendidik, orang tua, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membentuk generasi yang memiliki keseimbangan baik antara pengembangan pribadi dan pencapaian akademis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun