Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Asyik Anak Bicara Saat Ada Masalah di Sekolah

15 November 2023   07:46 Diperbarui: 15 November 2023   07:53 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hai, para orangtua yang penuh kecerdasan! Bagaimana kabar si kecil di sekolah? Apakah mereka sedang bersemangat menceritakan kisah-kisah seru hari ini, ataukah lebih memilih untuk merajut bisu dalam dunianya sendiri? Jika yang terakhir, jangan khawatir! Kita bisa menghadapi masalah ini dengan santai dan cerdas.

1. Ciptakan Atmosfir Ramah

Anak-anak cenderung lebih terbuka ketika mereka merasa nyaman dan aman. Buatlah momen di rumah menjadi waktu yang menyenangkan, bukan hanya saat berbicara tentang nilai-nilai atau prestasi di sekolah. 

Ajak mereka bermain game, tonton film bersama, atau bahkan masak bersama di dapur. Suasana yang hangat akan membuat anak merasa lebih mudah untuk berbagi.

2. Aktif Mendengarkan dengan Tulus

Ketika anak mulai berbicara, berikan perhatian penuh dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan. Matikan ponsel dan berikan kontak mata yang membangun kepercayaan. 

Tunjukkan bahwa pendapat mereka berharga dan penting. Jangan lupa untuk menahan diri dari memberikan tanggapan atau solusi terlalu cepat. Biarkan mereka menyelesaikan cerita mereka.

3. Gunakan Pertanyaan Terbuka

Hindari pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak". Gunakan pertanyaan terbuka untuk merangsang pemikiran mereka. Misalnya, bukan "Apakah hari ini baik-baik saja di sekolah?" tapi lebih baik "Ceritakan pengalaman menarik apa yang kamu alami di sekolah hari ini."

4. Membangun Jembatan Emosional

Ketika Anda berbagi pengalaman pribadi Anda di sekolah dengan anak, Anda bukan hanya memberikan cerita, tetapi juga membangun jembatan emosional yang kuat. Coba ingat kembali masa kecil Anda, dengan segala suka dan duka di dunia sekolah. 

Ceritakan momen-momen sulit yang mungkin Anda hadapi, bagaimana Anda merasakannya, dan yang lebih penting, bagaimana Anda mengatasinya.

Dengan membuka diri tentang pengalaman pribadi, Anda memberikan contoh keberanian dan ketahanan, menginspirasi anak untuk melihat bahwa tantangan adalah bagian alami dari kehidupan. 

Menceritakan bagaimana Anda menghadapi rintangan di sekolah juga memberikan pesan yang penting: bahwa mereka tidak sendirian dalam perjalanan mereka. 

Anak-anak kadang-kadang merasa terisolasi atau bahwa mereka adalah satu-satunya yang mengalami masalah di sekolah. Cerita pribadi Anda dapat memberi mereka rasa kenyamanan, menyampaikan bahwa perasaan sulit adalah bagian normal dari tumbuh besar.

Penting untuk menekankan bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kesulitan, tetapi hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk mencapai tujuan. Dengan cara ini, Anda tidak hanya memberikan dukungan emosional kepada anak tetapi juga mengajarkan mereka bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan langkah menuju pembelajaran dan pertumbuhan. 

Dalam suasana yang terbuka seperti ini, anak akan merasa lebih nyaman untuk berbagi perasaan dan masalah mereka, membuka jalur komunikasi yang lebih dalam antara orangtua dan anak.

5. Mengajak Anak untuk Berpikir Kritis

Salah satu langkah penting dalam membantu anak mengatasi masalah di sekolah adalah dengan mengajak mereka untuk berpikir kritis dan menjadi bagian dari solusi. Janganlah terjebak dalam peran sebagai "orang tua penyedia solusi" yang memberikan jawaban langsung. 

Sebaliknya, dorong anak untuk merancang solusi mereka sendiri. Tanyakan pada mereka, "Apa pendapatmu mengenai cara mengatasi masalah ini?" atau "Bagaimana menurutmu kita bisa mencari jalan keluar?" 

Dengan melibatkan mereka secara aktif, kita tidak hanya mengajarkan keterampilan pemecahan masalah, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab.

Melibatkan anak dalam proses penyelesaian masalah memberikan mereka rasa memiliki terhadap situasi tersebut. Mereka akan merasa dihargai dan diakui sebagai individu yang mampu berkontribusi pada pemecahan masalah keluarga. 

Ini bukan hanya mengajarkan mereka keterampilan penting untuk masa depan, tetapi juga mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis mereka. Seiring berjalannya waktu, mereka akan belajar untuk tidak hanya melihat masalah sebagai rintangan, tetapi sebagai peluang untuk tumbuh dan mengembangkan diri mereka sendiri. 

Dengan pendekatan ini, kita tidak hanya mendukung anak dalam menyelesaikan masalah, tetapi juga membentuk mentalitas positif yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan mereka.

 6. Buka Komunikasi dengan Guru

Buatlah komunikasi yang baik dengan guru mereka. Tanyakan tentang perkembangan di sekolah dan bagaimana Anda dapat mendukung anak di rumah. 

Dengan mendapatkan informasi dari sumber yang berbeda, Anda dapat lebih baik memahami perspektif anak dan menemukan cara yang lebih efektif untuk membantunya.

Dengan menciptakan lingkungan yang ramah, mendengarkan dengan tulus, dan melibatkan anak dalam proses pemecahan masalah, kita dapat membangun jembatan komunikasi yang kuat. 

Ingatlah, setiap anak adalah unik, jadi temukan pendekatan yang paling sesuai untuk si kecil Anda. Selamat mencoba, dan semoga perjalanan komunikasi dengan anak di sekolah menjadi lebih menyenangkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun