Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terkoneksi di Era Globalisasi: Memelihara dan Memperkuat Akar Warisan Budaya dalam Pendidikan Karakter

19 Oktober 2023   08:58 Diperbarui: 19 Oktober 2023   09:18 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi: humas min2pemalang


Di era globalisasi yang terus berkembang, muncul pertanyaan penting: Bagaimana kita dapat mempertahankan dan memperkuat akar budaya kita sambil mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang kuat kepada generasi muda? 

Kehidupan di dunia saat ini penuh dengan peristiwa global yang memiliki dampak yang signifikan, yang memicu pertanyaan tentang bagaimana kita dapat memelihara dan menghormati identitas dan nilai-nilai lokal dalam tengah arus modernisasi dan globalisasi yang terus berlanjut.

Untuk memulai, kita perlu memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan "akar warisan budaya". Konsep ini mengacu pada kumpulan nilai, tradisi, dan warisan budaya yang telah diterima dari nenek moyang kita. 

Seperti akar pohon yang tumbuh dalam tanah yang dalam, akar warisan budaya ini menghubungkan kita, baik sebagai individu maupun masyarakat, dengan akar budaya kita. 

Lebih dari sekadar dasar identitas kita, akar warisan budaya ini juga merupakan sumber daya berharga yang membantu kita menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi saat ini.

Asal-usul warisan budaya kita mencerminkan sejarah panjang yang telah diuji oleh waktu, dan memberi makna pada kehidupan kita. Nilai-nilai, tradisi, dan kisah dari masa lalu membentuk cara kita berpikir, bertindak, dan berinteraksi satu sama lain. 

Mereka memberikan panduan moral dan etika yang sangat berharga, mencerminkan hubungan kita dengan lingkungan alam, tatanan sosial, serta nilai-nilai universal seperti kejujuran, keadilan, dan rasa hormat terhadap sesama.

Namun, di era globalisasi, seringkali kita melihat nilai-nilai tradisional dan identitas lokal menghadapi tekanan dan tantangan yang kuat. Dalam upaya kita untuk terhubung ke dunia yang semakin terinterkoneksi, kita sering merasa perlu mengadopsi nilai-nilai dan budaya yang diimpor dari luar. 

Perubahan ini, meskipun wajar dalam evolusi masyarakat, juga dapat mengancam keberlangsungan akar warisan budaya kita.

Tantangan terbesar adalah seimbangkan keterbukaan kita terhadap dunia luar dengan penguatan nilai-nilai budaya lokal kita. Sementara globalisasi membawa manfaat dalam hal pertukaran pengetahuan, teknologi, dan kemajuan ekonomi, kita juga harus berhati-hati agar tidak kehilangan identitas budaya kita sendiri.

Pendidikan karakter menjadi kunci untuk mempersempit kesenjangan ini. Dengan menerapkan pendidikan karakter yang kuat, kita dapat membantu generasi muda memahami dan menghargai akar warisan budaya mereka sambil tetap terbuka terhadap ide dan pengalaman dari seluruh dunia. 

Pendidikan karakter ini mencakup pengajaran nilai-nilai seperti kejujuran, rasa hormat, keadilan, tanggung jawab, dan empati.

Dalam konteks ini, peran guru dan lembaga pendidikan menjadi sangat penting. Mereka tidak hanya harus menjadi fasilitator dalam penyampaian kurikulum akademik, tetapi juga dalam membentuk karakter siswa. 

Dengan memasukkan nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulum, guru dapat membantu siswa mengembangkan rasa bangga terhadap akar warisan budaya mereka. Di sisi lain, pengajaran tentang budaya dan nilai-nilai dari seluruh dunia juga penting untuk memberikan pandangan yang lebih luas kepada siswa.

Orang tua juga memiliki peran krusial dalam mendidik karakter anak-anak mereka. Mereka dapat memberikan contoh yang baik dengan mewujudkan nilai-nilai tradisional dan menanamkan pentingnya identitas lokal kepada anak-anak mereka. 

Dengan demikian, mereka memperkuat akar warisan budaya sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Selain itu, kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat penting. Pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pendidikan karakter merupakan langkah penting dalam melestarikan nilai-nilai lokal. 

Kegiatan komunitas yang mendukung budaya dan seni lokal dapat menjadi cara yang efektif untuk melibatkan generasi muda dan mengenalkan mereka pada kekayaan budaya lokal.

Di era digital, teknologi informasi juga dapat menjadi alat yang ampuh untuk mempromosikan dan memperkuat akar warisan budaya. Berkat platform online, kita dapat dengan mudah mengakses informasi tentang tradisi, sejarah, dan nilai-nilai budaya kita. 

Inisiatif ini dapat membantu menjaga akar warisan budaya kita dan mengajarkan generasi muda nilai-nilai yang kita warisi.

Selain itu, pelestarian lingkungan juga harus menjadi bagian integral dari upaya kita dalam menjaga warisan budaya kita. Kita harus mengingat bahwa lingkungan alam dan keberlanjutan juga merupakan bagian dari akar budaya kita. 

Dengan melestarikan alam, kita melindungi warisan budaya kita untuk generasi mendatang.

Dalam menghadapi tantangan globalisasi, kita harus mengenang nilai-nilai dan tradisi yang telah membentuk identitas kita. Dalam hal ini, pendidikan karakter, peran guru, orang tua, dan kolaborasi antara masyarakat adalah kunci untuk menjaga dan memperkuat akar warisan budaya kita. 

Dengan menjaga keseimbangan antara terbuka terhadap dunia luar dan memelihara identitas lokal, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya kita akan tetap hidup dan bermanfaat bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun