Pada acara Education World Forum di London, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menghadirkan suasana segar dalam diskusi global tentang pendidikan. Dalam bahasa yang santai tapi serius, Mari kita kupas sedikit tentang apa yang telah dia sampaikan.
Pertama-tama, kita perlu mengapresiasi keberanian Mendikbud untuk berbicara di forum internasional ini. Menghadiri Education World Forum, yang bisa disebut sebagai "forum menteri pendidikan terbesar di dunia," adalah kesempatan yang langka. Ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam berpartisipasi aktif dalam dialog global mengenai pendidikan.
Yang pertama patut dicatat adalah program "Merdeka Belajar." Nadiem dengan semangatnya menjelaskan visi dan misi program ini, yang bertujuan untuk merubah paradigma pendidikan di Indonesia. Ini adalah reaksi cerdas terhadap tantangan yang muncul akibat pandemi COVID-19.Â
Dalam situasi sulit ini, Indonesia menekankan pentingnya pembelajaran yang menyenangkan dan inspiratif bagi para siswa. Ide ini sangat perlu karena anak-anak kita adalah masa depan kita, dan mereka perlu disiapkan dengan baik.
Selanjutnya, kita bisa mengamati tiga kemajuan besar yang telah dicapai melalui Merdeka Belajar. Pertama, penggeseran dari ujian berbasis mata pelajaran ke Penilaian Nasional menunjukkan fokus pada pengembangan keterampilan yang lebih mendalam. Ini adalah langkah yang sangat baik untuk membentuk siswa yang kritis dan literat.Â
Selain itu, perubahan dalam mekanisme penerimaan mahasiswa baru ke perguruan tinggi merupakan inisiatif yang kreatif dan inklusif. Dalam dunia yang terus berubah, pendidikan perlu mencakup seluruh aspek kemampuan siswa.
Kemudian, ada pengenalan kurikulum independen yang memberikan kebebasan kepada sekolah untuk memilih kurikulum sesuai kebutuhan mereka. Ini adalah langkah progresif karena setiap sekolah memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Kurikulum ini harus memungkinkan siswa untuk belajar dengan lebih mendalam dan fleksibilitas yang lebih besar dalam proses pembelajaran.
Tidak ketinggalan, Nadiem juga menyoroti pentingnya keterampilan guru. Transformasi guru yang mencakup aspek teoritis dan praktis adalah langkah yang sangat baik. Guru adalah kunci dalam mewujudkan visi Merdeka Belajar, dan mereka harus memiliki keterampilan yang relevan dan pemahaman mendalam tentang pendidikan.
Terakhir, namun tidak kalah pentingnya, adalah peran teknologi digital dalam mengakselerasi perubahan dalam sistem pendidikan. Pendekatan ini tidak hanya akan membantu dalam manajemen sekolah, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Untuk menutupnya, Nadiem menggarisbawahi tiga poin kunci yang telah dicapai melalui program Merdeka Belajar selama tiga tahun terakhir. Ini mencakup transformasi menyeluruh, keterlibatan aktif masyarakat, dan pemanfaatan teknologi digital. Ini adalah langkah-langkah berani yang akan membawa pendidikan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.
Jadi, mari kita dukung upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Mendikbud dan timnya untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Semoga program "Merdeka Belajar" dapat menjadi fondasi yang kuat untuk generasi mendatang yang lebih terampil, cerdas, dan berdaya saing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H