Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membantu Siswa Mengatasi Tantangan

28 Agustus 2023   10:05 Diperbarui: 28 Agustus 2023   10:11 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan landasan bagi pengembangan generasi muda dalam mewujudkan potensi dan impiannya. Namun dalam proses pembelajaran, tidak jarang kita menjumpai siswa yang  kesulitan dan mendapat nilai buruk.

Sebagai pionir dalam membangun karakter dan pengetahuan siswa, guru berperan penting dalam membantu siswa mengatasi tantangan tersebut. Pada artikel ini, kami akan mengomentari bagaimana guru dapat membantu siswa yang mendapat nilai rendah.

Pertama. Pendekatan empatik

Pendekatan ini menekankan empati dan pengertian bagi siswa yang mengalami kesulitan secara akademis. Guru yang menerapkan pendekatan ini memahami bahwa setiap siswa mempunyai jalur belajar yang unik dan  berbeda. 

Ketika berhadapan dengan siswa yang berprestasi rendah, guru perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui percakapan pribadi atau sesi konseling. 

Guru harus menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka di mana siswa merasa nyaman membicarakan tantangan yang mereka hadapi, baik secara akademis maupun faktor pribadi yang mempengaruhi hasil pembelajaran anak.

2. Analisis pribadi

Setelah mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang siswa dan tantangan yang mereka hadapi, guru hendaknya melakukan analisis  masalah per masalah. Guru dapat melihat lebih dekat gaya belajar siswa, model pembelajaran yang digunakan, dan pemahamannya terhadap mata pelajaran tertentu. 

Dengan menganalisis hal ini, guru dapat menentukan apakah ada kesenjangan antara metode pembelajaran yang diterapkan  siswa dan persyaratan kurikulum. Analisis ini juga membantu guru memahami konsep penting mana yang belum dipahami  siswa.

3. Pembelajaran kontekstual

Pendekatan ini menekankan  pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi kehidupan nyata yang diketahui siswa. 

Misalnya, dalam pelajaran matematika, guru dapat menggunakan contoh-contoh yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari seperti menjalankan tugas atau menyelesaikan masalah dunia nyata lainnya. 

Dengan menghubungkan materi  dengan dunia nyata, siswa  lebih mudah memahami dan melihat bagaimana menggunakan konsep-konsep tersebut dalam konteks kehidupannya.

4. Pembelajaran kolaboratif

Dalam  pembelajaran kooperatif, guru mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok atau berpasangan. Siswa yang memahami subjek dengan lebih baik  dapat membantu siswa lain yang  kesulitan. 

Hal ini tidak hanya membantu siswa dengan nilai rendah untuk memahami konsep dengan lebih baik, tetapi juga mengembangkan kerja sama dan keterampilan sosial mereka. Guru hendaknya memberikan pedoman yang jelas tentang cara bekerja dalam kelompok sehingga semua siswa merasa terlibat dan berkontribusi.

5. Memberikan dukungan tambahan

Pendekatan ini termasuk memberikan dukungan tambahan kepada siswa di luar jam sekolah. Guru dapat meluangkan waktu untuk berkonsultasi atau membentuk kelompok pembelajaran tambahan. 

Selain itu, guru juga dapat memberikan materi  tambahan yang lebih mudah dipahami, atau memberikan sumber belajar eksternal seperti buku, artikel, atau video yang relevan. Memberikan dukungan ini menunjukkan kepada siswa bahwa guru bersedia meluangkan waktu dan upaya ekstra untuk membantu mereka sukses.

6. Penilaian berkala

Pendekatan terakhir adalah menilai kemajuan siswa secara berkala. Guru hendaknya memeriksa apakah strategi yang diterapkan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. 

Jika hasilnya belum mencapai tujuan yang diharapkan, guru harus mempertimbangkan apakah perlu menyesuaikan dan melengkapi metode yang diterapkan sebelumnya. Penilaian ini membantu guru memahami apa yang telah berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan untuk membantu siswa.

Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa mendapatkan nilai yang lebih baik, namun juga membangun hubungan guru-siswa yang positif. Dengan menerapkan pendekatan empati, analisis individu, pembelajaran kontekstual, pembelajaran kooperatif, dukungan tambahan, dan penilaian berkala, guru dapat secara efektif mendukung siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga mereka dapat mewujudkan potensi penuh mereka dalam perjalanan pendidikannya.


Ketika berhadapan dengan siswa yang berprestasi rendah, penting bagi guru untuk bertindak sebagai mentor yang bijaksana. Pendekatan empati, analisis individu, pembelajaran kontekstual, pembelajaran kooperatif, pemberian dukungan tambahan, dan penilaian berkala adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu siswa berprestasi. 

Pendidikan merupakan investasi masa depan dan upaya kita membantu siswa mengatasi kendala tersebut akan membentuk generasi yang lebih siap menghadapi tantangan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun