Betapa banyak makna yang terkandung dalam hal yang mampu memberikan kenyamanan dan kebahagiaan. Salah satunya adalah Quality Time bersama keluarga terdekat, momen berharga saat kita berkumpul dengan mereka, saling mencurahkan dan mengungkapkan kasih sayang serta kebahagiaan yang tulus.
Namun tidak hanya dalam lingkup keluarga, konsep Quality Time juga memiliki tempat penting dalam dunia pendidikan, terutama di lingkungan sekolah. Terdapat waktu-waktu tertentu yang sangat berharga untuk proses pembelajaran. Jika waktu tersebut dimanfaatkan secara optimal, maka hasil pembelajaran yang dihasilkan pun akan lebih bermakna.
Sebagai pendidik, sekolah dan guru haruslah memahami sepenuhnya adanya waktu-waktu spesifik di mana siswa lebih mampu berkonsentrasi dalam belajar. Terdapat saat-saat di mana daya konsentrasi dan keseriusan siswa menurun atau semakin melemah.
Oleh karena itu, guru haruslah mampu memanfaatkan waktu terbaik atau quality time dalam proses pembelajaran. Harapannya, program-program utama sekolah dapat tersampaikan dengan baik kepada para siswa.
Untuk menentukan waktu-waktu terbaik tersebut, guru haruslah memahami psikologi siswa. Guru harus benar-benar mengerti kapan siswa paling fokus dalam belajar.
Berikut adalah waktu-waktu yang perlu dimaksimalkan dalam proses pembelajaran:
1. Antara pukul 07.00 hingga 09.00 WIB
Waktu ini merupakan saat terbaik untuk belajar, karena pada umumnya siswa sudah sarapan pagi, mandi, dan cukup istirahat tidur. Siswa yang tidur sesuai jadwalnya memiliki fungsi otak yang optimal. Dengan tidur yang cukup, semangat mereka membara, otak siap berpikir, dan mereka siap mengikuti proses pembelajaran. Pada waktu-waktu seperti ini, disarankan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembiasaan keagamaan, seperti murojaah hafalan Al-Qur'an atau menghafal surah-surah pendek Al-Qur'an. Untuk kegiatan pembiasaan umum, siswa dapat menghafal kosakata bahasa Arab, membaca buku, atau meresume bacaan.
Selain itu, fokuskan juga pada materi yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi, seperti mata pelajaran eksakta (Matematika, Fisika, Sains) dan mata pelajaran sejarah.
Belajar pada waktu ini akan meningkatkan kemampuan siswa dan memperkuat daya ingat mereka. Waktu ini adalah saat emas di mana otak siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan lebih baik, terutama materi-materi baru.
2. Antara pukul 09.00 hingga 11.00 WIB
Pada waktu ini, siswa cenderung kurang produktif di pagi hari. Meskipun mereka siap menerima materi pelajaran yang sulit sekalipun, namun konsentrasi belajar mereka tidak berkurang. Siswa tetap fokus dalam mengikuti pembelajaran dengan baik.
Sebaiknya pada waktu ini difokuskan pada materi-materi yang bersifat non-eksakta, seperti Bahasa Indonesia, IPA atau Biologi, Al-Qur'an Hadits, Fiqih, serta Pendidikan Kewarganegaraan.
Selain itu, juga perlu diperhatikan materi-materi lain yang membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Pada jam ini, otak siswa memiliki kemampuan analisis yang tajam, dan daya kreativitas serta inovasi yang tinggi.
3. Antara pukul 11.00 hingga 13.00 WIB
Waktu ini adalah saat di mana siswa mengalami penurunan fokus. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain rasa haus dan lapar. Ketika perut terasa keroncongan, daya serap mata siswa terhadap pembelajaran menurun, bahkan bisa timbul rasa kantuk.
Pada waktu ini, aliran darah ke otak siswa sedang menurun, sehingga siswa sulit berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, faktor kelelahan juga dapat terjadi akibat aktivitas fisik seperti bermain bola selama istirahat.
Diperlukan istirahat sejenak pada waktu ini, karena kemampuan siswa tidak dapat digunakan secara terus-menerus untuk mengikuti pembelajaran. Otak memiliki kapasitas untuk menampung informasi, namun jika digunakan tanpa jeda, maka siswa akan merasa jenuh dan bosan. Jeda dapat dilakukan dengan, misalnya, waktu Dzuhur, siswa diminta untuk berwudhu' dan melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah, agar mereka kembali segar dan penuh semangat.
Namun yang menarik adalah penelitian menunjukkan bahwa belajar di waktu yang penuh dengan kelelahan sebenarnya dapat membantu meningkatkan konsentrasi siswa dalam bahasa, terutama dalam bahasa asing seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris. Hal ini juga berlaku untuk bahasa daerah, seperti bahasa Sunda, Jawa, dan lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi sekolah dan guru untuk memahami sepenuhnya konsep Quality Time atau waktu-waktu berkualitas dalam pertemuan pembelajaran siswa. Hal ini bertujuan agar guru dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan sekolah dapat mencapai visi dan misi mereka dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H