Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengoptimalkan Waktu Berkualitas dalam Proses Pembelajaran

20 Juli 2023   07:08 Diperbarui: 20 Juli 2023   07:14 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Antara pukul 09.00 hingga 11.00 WIB

Pada waktu ini, siswa cenderung kurang produktif di pagi hari. Meskipun mereka siap menerima materi pelajaran yang sulit sekalipun, namun konsentrasi belajar mereka tidak berkurang. Siswa tetap fokus dalam mengikuti pembelajaran dengan baik.

Sebaiknya pada waktu ini difokuskan pada materi-materi yang bersifat non-eksakta, seperti Bahasa Indonesia, IPA atau Biologi, Al-Qur'an Hadits, Fiqih, serta Pendidikan Kewarganegaraan.

Selain itu, juga perlu diperhatikan materi-materi lain yang membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Pada jam ini, otak siswa memiliki kemampuan analisis yang tajam, dan daya kreativitas serta inovasi yang tinggi.

3. Antara pukul 11.00 hingga 13.00 WIB

Waktu ini adalah saat di mana siswa mengalami penurunan fokus. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain rasa haus dan lapar. Ketika perut terasa keroncongan, daya serap mata siswa terhadap pembelajaran menurun, bahkan bisa timbul rasa kantuk.

Pada waktu ini, aliran darah ke otak siswa sedang menurun, sehingga siswa sulit berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, faktor kelelahan juga dapat terjadi akibat aktivitas fisik seperti bermain bola selama istirahat.

Diperlukan istirahat sejenak pada waktu ini, karena kemampuan siswa tidak dapat digunakan secara terus-menerus untuk mengikuti pembelajaran. Otak memiliki kapasitas untuk menampung informasi, namun jika digunakan tanpa jeda, maka siswa akan merasa jenuh dan bosan. Jeda dapat dilakukan dengan, misalnya, waktu Dzuhur, siswa diminta untuk berwudhu' dan melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah, agar mereka kembali segar dan penuh semangat.

Namun yang menarik adalah penelitian menunjukkan bahwa belajar di waktu yang penuh dengan kelelahan sebenarnya dapat membantu meningkatkan konsentrasi siswa dalam bahasa, terutama dalam bahasa asing seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris. Hal ini juga berlaku untuk bahasa daerah, seperti bahasa Sunda, Jawa, dan lainnya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi sekolah dan guru untuk memahami sepenuhnya konsep Quality Time atau waktu-waktu berkualitas dalam pertemuan pembelajaran siswa. Hal ini bertujuan agar guru dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan sekolah dapat mencapai visi dan misi mereka dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun