Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Keseimbangan Kualitas dan Kuantitas dalam Pengelolaan Pendidikan untuk Kemajuan Negara dan Individu

20 Maret 2023   08:33 Diperbarui: 20 Maret 2023   08:48 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Taman_Siswa,_1920_in_color.jpg


Pentingnya Keseimbangan Kualitas dan Kuantitas dalam Pengelolaan Pendidikan untuk Kemajuan Negara dan Individu

Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan masa depan seseorang. Kualitas pendidikan yang baik dapat membawa banyak manfaat, seperti meningkatkan daya saing, memberikan kesempatan kerja yang lebih baik, serta membuka peluang untuk pengembangan karir. Namun, sayangnya, masih banyak negara-negara yang mengabaikan kualitas pendidikan dan lebih mengutamakan kuantitas. Sebagai akibatnya, pengelolaan pendidikan berbasis kuantitas sering kali menghasilkan dampak negatif bagi pendidikan dan masyarakat.

Pengelolaan pendidikan berbasis kuantitas adalah pendekatan yang lebih memfokuskan pada jumlah siswa dan lulusan, serta capaian akademik dalam bentuk angka-angka statistik. Pendekatan ini cenderung menekankan pada target-target angka, seperti jumlah murid yang lulus, angka kelulusan ujian nasional, atau persentase partisipasi sekolah. Dalam pengelolaan pendidikan berbasis kuantitas, kualitas pendidikan sering kali tidak menjadi prioritas.

Negara-negara yang menerapkan pengelolaan pendidikan berbasis kuantitas sering kali menempatkan banyak siswa dalam kelas yang sama. Hal ini menyebabkan kurangnya perhatian individual terhadap siswa. Para guru cenderung lebih fokus pada menyelesaikan materi pelajaran sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat, sehingga kualitas pembelajaran sering kali terabaikan.

Selain itu, pengelolaan pendidikan berbasis kuantitas sering kali mengabaikan perbedaan individu dalam kemampuan dan kebutuhan belajar siswa. Siswa yang memiliki kemampuan yang lebih rendah atau berkebutuhan khusus sering kali dikesampingkan dalam pengelolaan pendidikan berbasis kuantitas. Mereka tidak mendapatkan perhatian dan bantuan yang cukup, sehingga kemampuan dan potensi mereka tidak tergali dengan baik.

Dampak negatif lain dari pengelolaan pendidikan berbasis kuantitas adalah penurunan kualitas guru. Di negara-negara yang menerapkan pendekatan ini, para guru sering kali dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas mencapai target-target kuantitatif. Hal ini mengakibatkan para guru lebih fokus pada menyelesaikan kurikulum dan ujian daripada meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran. Para guru juga sering kali tidak mendapatkan pelatihan dan dukungan yang memadai, sehingga tidak dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar dan membimbing siswa.

Selain itu, pengelolaan pendidikan berbasis kuantitas sering kali mengabaikan pentingnya pengembangan karakter dan nilai-nilai moral dalam pendidikan. Dalam pengelolaan pendidikan yang hanya berfokus pada kuantitas, nilai-nilai moral dan karakter tidak dianggap sebagai prioritas utama. Sebagai akibatnya, generasi muda yang dihasilkan oleh pendekatan ini sering kali kurang memiliki kemampuan sosial, etika, dan kepemimpinan yang baik.

Dalam jangka panjang, pengelolaan pendidikan berbasis kuantitas yang mengabaikan kualitas dapat berdampak buruk pada kemajuan dan perkembangan suatu negara. Siswa yang tidak mendapatkan pendidikan berkualitas akan memiliki keterampilan yang kurang baik, sehingga sulit bersaing dalam dunia kerja. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk tingkat pengangguran di negara tersebut.

Selain itu, pendekatan pengelolaan pendidikan yang hanya berfokus pada kuantitas juga dapat menghambat perkembangan inovasi dan penelitian. Negara-negara yang tidak memperhatikan kualitas pendidikan cenderung memiliki kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga sulit untuk menciptakan produk atau layanan baru yang inovatif. Ini akan berdampak pada ketertinggalan suatu negara dalam berbagai bidang, seperti teknologi, kesehatan, dan industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun