Teknologi telah mengubah dunia secara drastis dalam berbagai bidang, termasuk industri kreatif. Industri kreatif mencakup segala hal mulai dari film, musik, seni rupa, desain, periklanan, hingga mode dan permainan. Teknologi telah memainkan peran sentral dalam membantu industri kreatif berkembang dan berevolusi. Dalam industri kreatif, teknologi mempengaruhi cara konten dibuat, di akses, dan dikonsumsi oleh audience. Berbagai inovasi teknologi telah menghadirkan peluang baru, mengubah proses produksi, meningkatkan pengalaman pengguna, dan memperluas batas-batas kreativitas.
Pertama-tama, kemajuan dalam perangkat lunak dan perangkat keras komputer telah memberikan kekuatan baru bagi para seniman dan profesional kreatif. Dengan software desain grafis yang canggih, mereka dapat menciptakan karya yang lebih rumit dan detail. Perangkat keras yang lebih kuat dan pengolahan grafis yang lebih cepat memungkinkan rendering 3D yang realistis dan pengeditan video yang kompleks. Seniman dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memperluas batasan kreativitas mereka.
Selanjutnya, internet dan connectivity global telah mengubah cara konten kreatif dikonsumsi dan dibagikan. Internet memungkinkan akses yang mudah dan cepat terhadap berbagai bentuk karya seni, musik, film, dan lainnya. Platform seperti YouTube, Spotify, Tik Tok, dan Instagram telah dijadikan tempat di mana seniman independen dapat menyebarkan karya mereka secara langsung kepada audience tanpa harus bergantung pada saluran tradisional. Hal ini memungkinkan pajanan yang lebih luas dan menghilangkan hambatan antara seniman dan penggemar mereka.
Teknologi juga telah mengubah cara pengalaman kreatif dirasakan oleh pengguna. Misalnya, teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented reality (AR). Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang menciptakan lingkungan simulasi yang imersif, di mana pengguna dapat berinteraksi dan merasakan sensasi seolah-olah berada di dunia virtual yang sepenuhnya terpisah dari dunia nyata. Dalam VR, pengguna mengenakan headset khusus yang menutupi penglihatan mereka dan menghadirkan pengalaman visual dan audio yang mendalam.
Sedangkan Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan elemen virtual dengan dunia nyata. Dalam AR, pengguna melihat dunia nyata di depan mereka melalui perangkat seperti smart phone atau kacamata AR, dan objek atau informasi virtual ditampilkan di atasnya. Dengan AR, pengguna dapat melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terintegrasi dengan lingkungan sekitar mereka.
Kombinasi kedua teknologi ini menciptakan potensi inovasi yang besar dan meningkatkan pengalaman pengguna dalam dunia digital masa depan. Baru-baru ini teknologi semacam itu telah di rilis oleh brand terkenal seperti Apple. Mengutip situs web Apple, kacamata AR dan VR akan memberikan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya. Teknologi canggih yang dikombinasikan dengan komputerisasi tingkat lanjut, kacamata ini akan memadukan dunia nyata dengan elemen digital. Pengguna melihat objek virtual yang seolah-olah ada di sekitarnya atau berinteraksi merasakan pengalaman yang unik.
Hal tersebut menandai VR dan AR berperan penting dalam industri kreatif dengan memungkinkan pencipta konten untuk berkreasi dengan cara yang lebih interaktif dan mendalam, menciptakan permainan yang lebih menarik, memvisualisasikan desain secara realistis, dan memberikan kebebasan ekspresi kreatif yang lebih besar kepada seniman dan perancang. VR dan AR telah mengubah cara industri kreatif beroperasi, membuka pintu bagi inovasi dan pengalaman yang lebih menarik dalam berbagai bidang seperti film, permainan, desain, dan seni visual.
Dampak Luar Biasa Penggunaan VR dan AR dalam Masa Depan Industri Kreatif
Seperti yang sudah dibahas diatas, VR dan AR memberikan dampak yang luar biasa bagi industri kreatif yang salah satunya bisa kita lihat dalam keseharian kita saat ini misalnya dalam industri game, VR memungkinkan pemain untuk merasakan sensasi seolah-olah berada di dalam permainan itu sendiri. Mereka dapat menjelajahi dunia virtual, berinteraksi dengan objek dan karakter, serta merasakan sensasi dan emosi yang lebih mendalam. Hal ini memberikan pengalaman bermain yang jauh lebih menarik dan memikat bagi pengguna, dalam industri periklanan, AR memungkinkan pengguna melihat iklan atau promosi yang di overlay pada dunia nyata, memberikan pengalaman yang lebih menarik dan interaktif. Begitu juga dalam industri desain, AR memungkinkan pengguna melihat produk yang direncanakan secara virtual dilingkungan nyata mereka sebelum dibuat, menghemat waktu dan biaya dalam proses desain.
Berdasar hasil wawancara mendalam dengan ketua program study Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Muhammadiyah Surabaya Agus Budiman yang berkaitan dengan dampak VR dan AR . Ia menyatakan bahwa AR dan VR tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi dengan kon ten kreatif, tetapi juga mengubah cara kita memahami dan merasakan seni. Keduanya memberikan kesempatan bagi seniman, desainer, dan profesional kreatif untuk menghadirkan konten yang lebih interaktif, dan relevan dengan audience modern. Sekaligus memperluas batasan - batasan kreativitas dan memberikan kemampuan untuk mengeksplorasi realitas baru yang belum pernah ada sebelumnya,
Tidak hanya itu, berdasar data Pricewaterhouse Coopers Indonesia Advisory, di masa depan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) berpotensi memberi dorongan sebesar 1,4 triliun pada perekonomian global tahun 2030. Mulai dari menciptakan pengalaman pelanggan yang baru hingga mempercepat pengembangan produk dan meningkatkan keselamatan di tempat kerja, banyak penggunaan menarik yang ada saat ini maupun sedang berkembang untuk kedua teknologi tersebut yang menjanjikan peningkatan pertumbuhan dari kontribusi PDB saat ini sebesar 46,4 miliar. Saat ini, kurang dari satu juta pekerjaan dipengaruhi oleh VR dan AR dan angka ini akan naik menjadi 23 juta pekerjaan pada tahun 2030, di mana dampak terbesar akan dirasakan oleh negara-negara besar seperti Tiongkok, AS, Inggris, dan Jerman.
Hal tersebut semakin menandai peran penting VR/AR di masa depan, meskipun kita tahu tidak semua akan diterima dengan mudah dan memiliki tantangan sendiri salah satu tantangan terbesar adopsi VR dan AR oleh bisnis mungkin bersifat budaya. Teknologi VR dan AR membawa manfaat bagi semua industri dengan menciptakan proses yang lebih efisien, meningkatkan pelatihan, mempercepat penciptaan produk baru, mengurangi biaya pelatihan, meningkatkan produktivitas. dan menawarkan lebih banyak cara bagi orang untuk berkolaborasi dan bekerja bersama. Penggunaan VR/AR dapat ditemui dibanyak sektor, seperti manufaktur, kesehatan, pariwisata, retail, konstruksi dan desain interior, dan pelatihan.
Terakhir, teknologi telah memfasilitasi kolaborasi dan distribusi konten yang lebih efisien terlebih dengan adanya Artificial Intelligence (AI). Dengan adanya alat kolaborasi online dan platform berbagi file, seniman dan profesional kreatif dapat bekerja bersama dalam tim virtual tanpa harus berada di lokasi yang sama. Ini mempercepat proses produksi dan memungkinkan kerja sama global. Selain itu, platform streaming dan distribusi digital telah menghilangkan kebutuhan akan saluran distribusi fisik tradisional, memungkinkan konten kreatif untuk di akses oleh audience di seluruh dunia dengan mudah.
