Mohon tunggu...
Moh Ali S.M. M.PSDM.
Moh Ali S.M. M.PSDM. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengembangan Sumber Daya Manusia

Nakal Tapi Masuk Akal Liar Asal Tidak Melanggar

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Masa Depan Industri Kreatif: Peran Revolusioner Augmented Reality dan Virtual Reality

11 Juni 2023   17:28 Diperbarui: 11 Juni 2023   17:43 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya itu, berdasar data Pricewaterhouse Coopers Indonesia Advisory, di masa depan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) berpotensi memberi dorongan sebesar 1,4 triliun pada perekonomian global tahun 2030. Mulai dari menciptakan pengalaman pelanggan yang baru hingga mempercepat pengembangan produk dan meningkatkan keselamatan di tempat kerja, banyak penggunaan menarik yang ada saat ini maupun sedang berkembang untuk kedua teknologi tersebut yang menjanjikan peningkatan pertumbuhan dari kontribusi PDB saat ini sebesar 46,4 miliar. Saat ini, kurang dari satu juta pekerjaan dipengaruhi oleh VR dan AR dan angka ini akan naik menjadi 23 juta pekerjaan pada tahun 2030, di mana dampak terbesar akan dirasakan oleh negara-negara besar seperti Tiongkok, AS, Inggris, dan Jerman.

Hal tersebut semakin menandai peran penting VR/AR di masa depan, meskipun kita tahu tidak semua akan diterima dengan mudah dan memiliki tantangan sendiri salah satu tantangan terbesar adopsi VR dan AR oleh bisnis mungkin bersifat budaya. Teknologi VR dan AR membawa manfaat bagi semua industri dengan menciptakan proses yang lebih efisien, meningkatkan pelatihan, mempercepat penciptaan produk baru, mengurangi biaya pelatihan, meningkatkan produktivitas. dan menawarkan lebih banyak cara bagi orang untuk berkolaborasi dan bekerja bersama. Penggunaan VR/AR dapat ditemui dibanyak sektor, seperti manufaktur, kesehatan, pariwisata, retail, konstruksi dan desain interior, dan pelatihan.

Terakhir, teknologi telah memfasilitasi kolaborasi dan distribusi konten yang lebih efisien terlebih dengan adanya Artificial Intelligence (AI). Dengan adanya alat kolaborasi online dan platform berbagi file, seniman dan profesional kreatif dapat bekerja bersama dalam tim virtual tanpa harus berada di lokasi yang sama. Ini mempercepat proses produksi dan memungkinkan kerja sama global. Selain itu, platform streaming dan distribusi digital telah menghilangkan kebutuhan akan saluran distribusi fisik tradisional, memungkinkan konten kreatif untuk di akses oleh audience di seluruh dunia dengan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun