KERASNYA HIDUP UNTUK HIDUP
Dikala bulan titipkan salam pada malaikat
Cahaya – cahaya terpancar memikat
Bidadari – bidadaripun mengintip dijendela surga
Melihat indahnya telaga – telaga senja
Dan dikala fajar mulai memudar
Dan mentaripun mulai bersinar
Dahaga mungkin menyengat tenggorokan
Dan nafsupun mulai membakar jiwa kemarahan
Hanya ada malam yang tenang
Dan siang yang sangat melelahkan
Disanalah  keteguhan hati sedang diuji
Bisakah diri ini melawan lelah yang merajai
Kehidupan
Hari – hari yang penuh kenikmatan dan kekerasan
Setiap tarik nafas baik disebut amalan
Dan setiap perbuatan jelek disebut kejahatan
Semoga segala dosa kita selalu dimaafkan
Penulis :
Moh. Ajrikhal Maudifa,  Mahasiswa  Fakultas Ekonomi, S1 Manajemen
rikhalsadifa@gmail.com
Meilan Arsanti, S. Pd, M. Pd. selaku Dosen pembimbing
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H