Pertama, supaya manusia tak putus asa atas apa yang telah dia dapatkan. Imam
al-Baidhawi menjelaskan bahwa tujuan dari musibah bertujuan agar manusia tak sedih atas hilangnya kenikmatan dunia yang ia miliki dari genggamannya.
Kedua, agar manusia tak bangga atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Imam Baghawi dalam tafsirnya yang berjudul Ma'alim at-Tanzil mengutip pendapat Ikrimah yang menyatakan setiap orang pasti merasakan kesenangan juga merasakan kesusahan,
kesedihan, maka dari itu jadikanlah kesenangan itu untuk bersyukur atas nikmat-Nya, dan
jadikan kesedihan sebagai penguat dalam menghadapi kesabaran.
Semoga acara ini menambah wawasan kita semua, serta menambah ilmu pengetahuan dan siap dalam menghadapi perubahan zaman. (MAS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H