Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masa Lalu Tak Jadi Patokan

9 Juli 2017   22:12 Diperbarui: 9 Juli 2017   22:29 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kehidupan Dunia, ibarat sebuah proses yang dilalui manusia, semua penuh lika liku, di dalamnya termuat jutaan hikmah yang perlu di gali oleh setiap orang, agar menjadi manusia yang bijaksana dalam menghadapi apapun.

Sutrijan seorang preman yang ditakuti oleh banyak orang karena sikapnya yang arogan sampai tak segan membunuh korbannya, ia terbiasa membuat keributan di kota kelahirannya.

"Awas, Sutrijan datang, ayo cepat masuk."Tutur salah satu warga yang sedang mengobrol dengan tetangganya.

"Sssstt, jangan keras keras, nanti kamu jadi sasarannya".

Akhir-akhir ini, Sutrijan terlihat aneh dimata masyarakat, kebiasaannya berjudi, menteror orang lain, kini tak dilakukan.

"Bang, ada masalah apa?kok kekihatan murung dan gelisah begitu."tanya anak buahnya.

"Kemarin saya rencana memalak anak muda yang lagi nongkrong diwarung kopi, tapi sebelum beraksi, ia malah tahu rencana dan membuka segala permasalahan yang ada dalam diri saya, kemudian hati saya luluh seperti es bila terkena panas. Setelah itu, hati dan pikiran saya berontak, menyesal terhadap apa yang saya lakukan." tuturnya sambil meneteskan air mata.

Setelah kejadian itu, anak buahnya terheran heran terhadap bosnya. Perubahan besar ada dalam dirinya. Akhirnya Sutrijan sering ketemu anak muda itu untuk konsultasi masalah yang ia hadapi.

"Bang, setiap orang pasti mempunyai masalah dalam hidupnya, masa lalu yang kelam akan terhapus dengan perbuatan baik yang dilakukan, maka jangan pesimis menghadapi masa depan."Saran anak muda.

"Iya Mas, saya ingin memperbaiki diri, karena sudah banyak orang yang telah saya sakiti".

"oh iya, enjoy saja, sedikit demi sedikit untuk merubah diri, dan butuh proses yang cukup panjang."jelas anak muda itu.

Kemudian setelah beberapa bulan, Sutrijan sudah berubah menjadi orang yang baik, dan mampu merubah anak buahnya menjadi lebih orang yang insaf dari kejahatan mereka.

M.N.I, 9 Juli 2013

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun