Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terungkapnya Misteri Delima Emas

16 Juni 2017   22:39 Diperbarui: 16 Juni 2017   22:56 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Saya di amanati oleh guru saya, untuk menemui seorang petani yang punya kotak pusaka Kerajaan Kijang. Orang taat ibadah, bapaknya yang sudah meninggal bernama Ki Dawet."Jelasnya.

"Oh, itu nama bapak saya, mari ke rumah dulu, kita lanjutin obrolannya di sana."tutur sang petani.

Sesampainya di rumah, Sariman menceritakan tentang wasiat orang tuanya tentang sebuah kotak yang tak tahu isinya, beliau cuma berpesan kotak itu boleh di buka ketika ada paceklik panjang.

Pemuda tadi menceritakan ucapan gurunya bahwa di kotak itu berisi delima emas, pusaka kerajaan Kijang yang telah lama hilang akibat seerangan kerajaan lain, dan delima emas itu biasanya digunakan untuk menangkis segala macam wabah penyakit, atau ketika paceklik datang dengan izin Tuhan yang Maha Kuasa, caranya dengan menempatkan di lahan sungai kering, tak lama akan mengalir lagi sumber mata airnya. Dan tujuan saya kemari untuk menjelaskan ke bapak sesuai pesan guru saya.

"Oh iya, silakan nak, kamu yang membukanya." suruh sang petani.

" Siap pak." jawabnya dengan tegas.

Seteleh beberapa saat, Hujan lebat turun membasahi daerah itu, serta menjadikan tanah menghijau kembali. Ternyata Sariman baru tahu isi kotak itu setelah sekian tahun menunggunya. Ia menyadari ternyata orang tuanya dulu terpandang serta sebagai penyelamat pusaka kerajaan. Didikan orang tuanya dulu sangat luar biasa, terutama anak anaknya tidak menjadi  sombong karena kehebatan orang tuanya, tapi kerendahan orang tuanya patut dicontoh keturunannya.

Bintaro, 16 Juni 2017, 22.00WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun