Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketajaman Batin Seorang Guru

7 Juni 2017   11:32 Diperbarui: 7 Juni 2017   11:37 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mereka kabur dari sekolahan, dan kembali saat siswa yang lain sudah tidur. Pak Zainal merasa ada siswa yang kabur, setelah itu ia memastikan keberadaan siswanya sambil duduk di teras sekolah, Ia merasa siswanya akan melewati jalur belakang dengan melompat pagar. Benar, selang beberapa menit, kedua siswa tadi melompat pagar, sampai terdengar suara yang mengagetkan, yaitu kaki Antok terkilir sehingga ia sedikit mengeluarkan suara rintihan.

"Aduh...aduh... jon, kakiku terkilir sakit sekali."Tutur Antok.

Beberapa menit kemudian Pak Zaenal langsung menuju kesana untuk menyelesaikan masalah mereka.

"Innalillahi, kalian dari mana saja? jam segini baru kembali." tanya Pak Zaenal.

" Da...da...da..ri luar pak."sambil grogi bicarinya.

Setelah itu mereka dinasehati beliau tanpa ada yang tahu masalahnya, karena Pak Zaenal orangnya pendiam, serta tidak mau membuka aib atau kesalahan orang lain. Mereka meminta maaf ke Pak Zaenal, serta berjanji tidak akan mengulangi lagi. Dan atas kesabaran dan perhatian beliau terhadap siswa yang bermasalah, mereka berdua menjadi anak baik, serta menjadi panutan yang lainnya. Karena Pak Zaenal mempunyai sejarah hidup yang panjang, serta pengalaman di jalanan sebagai preman, kemudian beliau bertaubat dan memutuskan untuk masuk pesantren, beliau mengikuti Kyainya yang penyabar, serta sayang dengan santri maupun tamunya yang berasal dari berbagai kalangan.

BSD, 7 Juni 2017, 11.17 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun