Kesuksesan Tukang Becak Dalam Mendidik Anaknya
oleh: Moh Afif Sholeh
Disebuah desa kecil yang berada di daerah jawa timur ada seorang tukang becak yang mempunyai dua anak, anak pertama perempuan, orang sering memanggilnya ice, nama panjangnya ice juice, sedangkan anak kedua laki laki bernama jaka. kedua anak ini diajari hidup sederhana oleh orang tuanya, serta menerima keadaan dengan berusaha semaksimal mungkin untuk selalu menjadi orang yang mandiri, bukan tergantung kepada orang lain. Walaupun tukang becak tadi tidak pernah merasakan bangku sekolahan, tapi selalu memotivasi anak anaknya untuk belajar sehingga mampu mengangkat derajat orang tuanya. Setiap pagi kedua anaknya selalu diantar kesekolah memakai becaknya. Pelajaran orang tuanya meresap ke sanubari sang anak, selepas pulang sekolah, keduanya membantu ibunya jualan nasi pecel di depan rumah.
Ice:"bu, ada yang bisa saya bantu?"ia bertanya dengan santun.
Ibu:"tolong bersihkan sayuran uang ada di dapur, lalu di rebus setengah matang," jelas sang ibu kepada putrinya.
Jaka:"kalau saya mengerjakan apa bu?" ia bertanya.
Ibu:"Kamu yang beresin tempat jualan ibu ya?" perintah dengan santun.
Jaka:"siap 86 bu,"ia berlagak seperti seorang polisi.
Ibu:"Kamu ada ada saja jaka..," sambil becanda.
Kebiasaan mereka membantu orang tuanya menjadi kebiasaan yang sudah tertanam sejak kecil. Dengan keterbatasan biaya sekolah tak menjadikanya rendah diri, sebaliknya ia ingin membuktikan dirinya menjadi orang yang berhasil meraih mimpinya.
Setelah beberapa tahun, kakaknya menyelesaikan kuliahnya yang dibiayai pemerintah alias beasiswa, kemudian menikah dengan pengusaha kaya yang kenal ketika ia masih di bangku kuliah. Sedangkan adiknya diterima menjadi anggota Akpol tanpa biaya sepeser pun. Lalu jaka menikah dengan seorang dokter spesialis mata. Sungguh beruntung sekali orang tuanya. Namun keberhasilan anak anak mereka tidak merubah kesederhanaannya. Beberapa kali anaknya menawarkan merenovasi rumahnya, keduanya selalu menolaknya dengan berbagai alasan.