Preman:” berarti sang Sunan orangnya sangat menghargai perbedaan ya.” Tanya dengan lembut.
Pengurus:” iya, malah beliau melarang keturunannya menyembelih sapi sebagai hewan qurban, alasanya beliau tidak mau menyakiti orang hindu yang menyakini sapi sebagai hewan suci, luar biasa kan?” tutur sang pengurus.
Preman:” jadi kalau kita fikir, seolah olah sunan kudus masih hidup sampai sekarang, terutama pemikiran beliau mengajarkan orang yang masih hidup untuk menghargai perbedaan keyakinan atau pendapat” sahut sang Preman.
Setelah mendengar penuturan pengurus, sang preman mulai berfikir untuk merubah kelakuannya yang suka bikin onar dan menyusahkan orang lain. Ia merasa malu bahwa dirinya dikalahkan orang mati walaupun preman itu masih hidup. Pelajaran yang sangat berharga buat dirinya dan orang lain.
(Lorong Senyap, 15 Mei 2017, 13.27 Wib)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H