Mohon tunggu...
Moh Mardani
Moh Mardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya individu yang senang mencoba hal baru, saya memiliki hobi menyanyi dengan genre pop baik western song's maupun Indonesian song's.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Antropologi Agama

17 Desember 2023   02:51 Diperbarui: 17 Desember 2023   03:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan tugas yang telah diberikan, saya mencoba menjelaskan secara terstruktur materi yang sudah diberikan, diantaranya sebagai berikut:

- Materi I => Dr. Rismawati, S.Sos,. MA.

Sebagaimana yang menjadi objek studi, antropologi agama adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitan agama yaitu bagaimana pikiran, sikap serta perilaku manusia dalam hubungannya dengan yang ghaib. Dalam antropologi agama, ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam penelitiannya diantaranya sudut pandang sejarah, atau sudut pandang ajarannya yang bersifat normatif, deskriptif maupun dengan cara empiris. Ke-empat cara tersebut saling beetautan dan saling mengisi satu sama lain, berikut penjelasan dari ke-empat cara tersebut:

1. Metode Historis

    Metode ini bersifat sejarah dengan maksud untuk menelusuri pikiran dan perilaku manusia tentang agama yang berlatarbelakang sejarah, yaitu sejarah perkembangan budaya, agama sejak manusia masih sederhana budayanya, hingga budaya agamanya sudah maju. Misalnya bagaimana latar belakang sejarah timbul konsepsi manusia tentang alam ghaib, kepercayaan terhadap alam roh, dewa, sampai pada ketuhanan.

2. Metode Normatif

     Metode normatif dalam studi antropologi agama yaitu mempelajari norma-norman (kaidah-kaidah, patokan, dan sastra suci agama) maupun yang merupakan perilaku adat kebiasaan yang tradisional yang tetap berlaku baik dalam hubungan manusia dengan alam ghaib maupun hubungan antarsesama manusia yang bersumber dan berdasarkan ajaran agama masing-masing.

     Dengan penggunaan metode ini dalam hubungannya dengan yang ghaib ataupun juga hubungan antarsesama manusia sesuai dengan kaidah-kaidah agama tersebut dan juga merupakan perluasana dan perbedaan tafsiran dari golongan umat penganut agama bersangkutan.

3. Metode Deskriptif

    Metode ini dalam studi antropologi agama ialah berusaha mencatat, melukiskan, menguraikan, melaporkan tentang buah pikiran, sikap tindak dan perilaku manusia yang menyangkut agama dalam kenyataan yang eksplisit. Dalam penggunaan metode ini tentang kaidah-kaidah ajaran agama yang eksplisit tercantum kitab-kitab suci dan kitab-kitab ajaran agama yang dikesampingkan. Titik utama perhatian ditujukan terhadap fakta-fakta dan berbagai peristiwa yang sesungguhnya berlaku dalam masyarakat.

4. Metode Empiris

     Metode ini dalam antropologi agama mempelajari pikiran, sikap dan perilaku agama manusia yang diketemukan dari pengalaman dan kenyataan dilapangan, yang artinya berlaku sesungguhnya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dengan menitikberatkan perhatian terhadap kasus-kasus kejadian tertentu (metode kasus).

Dalam antropologi agama, ada beberapa teori asal mula agama menurut para ahli yang diantaranya Teori Taylor, Teori Maret, Teori Frazer dan juga Teori Schmidt.

1. Edward Burnett Tylor

    Tylor mengusulkan definisinya sendiri, yakni agama sebagai "Keyakinan terhadap sesuatu yang spiritual" (Tylor 1817). Definisi ini menurut Tylor dapat diterima dan memiliki kelebihan tersendiri, sebab sederhana, gamblang dan juga memiliki cakupan yang luas.

2. Robert Ranulph Marett

     Marret berfokus pada antropologi agama dimana ia mengemukakan kepada Tylor tentang asal usul evolusi agama, ia memodifikasi teori animisme Tylor untuk memasukkan konsep tentang agama.

3. James George Frazer

     Pada mulanya, Frazer memandang bahwa peradaban masyarakat kuno harus dibaca kembali untuk melihat perubahan kepercayaan manusia sebelum datangnya agama. Dengan itu, ia menyebutkan daya magis yang berada di tengah masyarakat primitive itu sebagai survive untuk bertahan hidup, dengan menaati segala peraturan alam.

4. Wilhelm Schmidt

      Schmidt berteori bahwa manusia percaya pada Tuhan yang merupakan penyebab pertama dari segala sesuatu dan penguasa langit dan bumi sebelum pria dan wanita mulai menyembah sejumlah dewa. Schmidt berpendapat bahwa telah ada monoteisme primitive sebelum proa dan wanita mulai menyembah sejumlah dewa".

- Materi II => Yuyun Bakari, S.Sos,. MA.

Pembahasan mengenai bahan bacaan "Agama Suku Dayak" dan juga "Agama Nenek Moyang".

1. Agama Suku Dayak

    Pada bahasannya, bagaimana masyarakat suku dayak yang memiliki identitas agama suku dayak mulai tergeser karena adanya agama formal yang disahkan di Indonesia. Sejak masuknya agama formal di Indonesia, masyarakat suku dayak banyak yang memeluk agama formal dan meninggalkan agama suku tersebut.

2. Agama Nenek Moyang

     Agama pertama yang menghuni nusantara ternyata bukanlah Hindu-Buddha melainkan satu agama di pulau jawa yang dikenal dengan agama nenek moyang. Agama ini hampir sama dengan agama islam karena mereka menganggap bahwa Tuhan itu bersifat Abstrak.

- Materi III => Muh. Zainuddin Baddolahi, S.Sos,. M.Si

Pembahasan mengenai religi dan agama hingga klasifikasi antara kepercayaan dan pandangan dunia.

Penjelasan mengenai bagaimana hubungan manusia dengan agama dan kepercayaan dan juga bagaimana manusia yang tidak pernah terlepas dari sumber daya alamnya sangat berpengaruh besar.

Dalam kebudayaan juga terdapat beberapa peninggalan yang diantaranya artefak hingga simbol. Artefak merupakan benda-benda budaya yang memiliki nilai sejarah, sedangkan simbol merupakan tanda pembeda dari sesuatu yang dalam hal ini agama. Beberapa peninggalan budaya diatas merupakan suatu bukti klasifikasi budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun