Pamit...
Saya memulai menulis di Kompasiana persis 1 Januari 2021. Masih sangat baru sekali. Sepanjang bulan Januari itu saya sudah mengunggah belasan tulisan, satu diantaranya sempat menjadi Headline, sebuah cerpen berjudul "Satu sore dalam hidup Dulatip Siregar".Â
Saya menulis karena saya menyukainya. Meski tidak di Kompasiana, tapi saya akan tetap menulis kok, belakangan saya tengah mengerjakan sebuah skenario, entah untuk apa, tapi saya akan menyelesaikannya. Â Ini sebuah skenario yang sedikit berhubungan dengan kultur Batak, dimana tahun-tahun belakangan saya banyak bergaul dengan mereka. Hei, saking seringnya bergaul orang Batak saya sampai hafal beberapa lagu Batak. Ini sama halnya dulu saya banyak bergaul dengan orang Minang, saya juga jadi hafal lagu-lagu Minang, saya bisa bermain gitar dan menyanyikan dengan baik lagu Yan Guci atau Salmon, padahal saya orang Sunda.
Ah, ya, kembali ke soal pamit. Iya, mungkin ini tulisan terakhir saya di Kompasiana. Â Saya ingin fokus pada hal lain. Tak ada hal buruk yang saya pikirkan. Meski hanya sesaat memperhatikan, di Kompasiana saya melihat banyak sekali penulis-penulis bagus. Penulis-penulis yang keren. Kalian semua hebat.Â
Sudah dulu ya..
Mohon maaf jika ada tulisan-tulisan saya yang kurang berkenan sepanjang Januari kemarin. Saya bahagia pernah menulis di Kompasiana.Â
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..
Salam sejahtera!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H