El Nino dan penghentian ekspor beras India menjadi perbincangan serius di pasar pangan global. Dua peristiwa ini telah menyebabkan kekhawatiran atas ketersediaan dan harga beras di berbagai negara. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana El Nino dan keputusan India untuk menghentikan ekspor beras dapat mempengaruhi harga beras di pasar internasional.
Koordinator Nasional Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah memprediksi akan terjadi kenaikan harga beras di Tanah Air. Pasalnya, dunia kini tengah menghadapi ancaman cuaca ekstrem El Nino yang menyebabkan kekeringan hingga penurunan produksi beras.
Ditambah, India sebagai pengekspor beras terbesar di dunia telah menghentikan ekspor beras untuk menyelamatkan ketahanan pangan di negaranya. Padahal, Indonesia adalah satu pengimpor beras dari negara tersebut.
 "Indonesia berada pada posisi yang tidak menguntungkan dengan situasi tersebut. Implikasinya tentu kenaikan harga," kata Said saat dihubungi Tempo pada Ahad, 23 Juli 2023.
Said menjelaskan, berkurangnya volume ekspor India pasti akan mempengaruhi stabilitas pangan global. Karena itu, Indonesia sebagai negara importir pangan terancam mengalami persoalan stabilitas dan harga.Â
Terlebih, tutur Said, Indonesia selama ini bergantung pada Thailand, Vietnam, dan India untuk menjamin pasokan beras di dalam negeri. India sendiri telah menutup keran ekspor beras sejak 20 Juni lalu. Vietnam pun mengatakan akan menghentikan ekspor beras sebanyak 44 persen.Â
Menurut Said, langkah antisipasi yang bisa disiapkan oleh pemerintah Indonesia adalah memastikan produksi di dalam negeri ajeg. Selain itu, ia mendorong pemerintah untuk menyiapkan alternatif negara pengimpor beras selain India dan Vietnam.Â
Tetapi, opsi impor seharusnya menjadi pilihan terakhir. Pemerintah diminta untuk mengoptimalisasi produksi di dalam negeri. Caranya, dengan menyediakan alat pompa dan benih tahan kering.Â
Said juga menyarankan pemerintah untuk segera memetakan wilayah mana yang mempunyai potensi kekeringan parah, lalu menentukan langkah intervensinya. Misalnya, memperbaiki sistem irigasi yang rusak.Â
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga diharapkan memberikan pendampingan untuk para petani agar beralih ke komoditas yang tahan kering. Pendampingan, ujar Said, bisa dilakukan dengan memberikan sebanyak mungkin informasi dan teknologi yang bisa mengurangi risiko gagal panen.Â
Untuk wilayah yang masih memiliki pasokan air yang cukup, ia meminta agar pemerintah memastikan sarana dan kondisi di lokasi tersebut memadai. Pemerintah juga dinilai perlu menyiapkan dana khusus untuk menanggung kerugian petani akibat kekeringan. Said mengatakan penanggungan kerugian petani bisa dilakukan dengan mekanisme asuransi tani.
- El Nino dan Dampaknya terhadap Produksi Beras
El Nino adalah fenomena iklim alami yang terjadi setiap beberapa tahun sekali ketika suhu permukaan laut di kawasan Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Fenomena ini menyebabkan gangguan dalam pola cuaca global dan dapat berdampak negatif pada produksi pertanian. Salah satu sektor yang terdampak secara signifikan adalah produksi beras.
El Nino dapat menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah yang biasanya subur, seperti di Asia Tenggara. Saat curah hujan berkurang, pertanian padi menjadi sulit dan hasil panen beras pun menurun. Akibatnya, negara-negara yang mengandalkan pada produksi beras lokal dapat mengalami kekurangan pasokan, yang berpotensi mendorong harga beras naik di tingkat regional dan global.
- Penghentian Ekspor Beras India dan Implikasinya
India adalah salah satu produsen beras terbesar di dunia dan merupakan salah satu eksportir utama beras. Namun, pada beberapa tahun terakhir, negara tersebut telah menghadapi masalah ketidakstabilan produksi dan tingkat konsumsi domestik yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ketersediaan dalam negeri, pada saat tertentu, India memutuskan untuk menghentikan atau membatasi ekspor beras.
Keputusan India untuk menghentikan ekspor beras memiliki dampak langsung pada pasar internasional. Pasar dunia sangat bergantung pada ekspor beras India, dan ketika ekspor dibatasi, negara-negara lain yang bergantung pada impor beras dari India akan mencari sumber alternatif. Hal ini menyebabkan persaingan yang lebih ketat di pasar global dan kemungkinan meningkatkan harga beras di tingkat internasional.Â
- Prediksi Harga Beras di Masa Mendatang
Menggabungkan dampak El Nino dan penghentian ekspor beras India, para ahli memperkirakan bahwa harga beras kemungkinan akan naik di masa mendatang. Penurunan produksi akibat El Nino di beberapa negara produsen beras seperti di Asia Tenggara akan menyebabkan peningkatan permintaan impor beras dari negara-negara lain. Namun, dengan penghentian ekspor beras India, pasar akan menghadapi kekurangan pasokan yang signifikan.
Hal ini bisa berdampak negatif pada negara-negara yang bergantung pada impor beras dan dapat menyebabkan inflasi pangan. Pemerintah di berbagai negara mungkin harus mencari solusi untuk mengatasi potensi krisis pangan dengan mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan produksi lokal, mencari sumber impor alternatif, atau mengadopsi kebijakan harga yang lebih ketat.
Kesimpulan
Kombinasi antara fenomena El Nino dan penghentian ekspor beras India telah menyebabkan ketidakstabilan di pasar beras global. Penurunan produksi akibat El Nino mengurangi pasokan beras, sementara penghentian ekspor India menciptakan kekosongan di pasar internasional. Prediksi harga beras yang naik di masa mendatang menggambarkan adanya tantangan yang serius dalam memastikan kecukupan pasokan pangan di berbagai negara. Solusi kolaboratif dan kebijakan yang bijaksana dari pemerintah dan pemangku kepentingan adalah kunci untuk mengatasi potensi krisis pangan dan menjaga stabilitas harga beras di tingkat global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H