Desa Tamanagung adalah sebuah desa di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang secara administratif masuk wilayah Kecamatan Cluring. Jumlah Pada desa Tamanagung menurut data pencatatan 2018 ada sebanyak 9.121 jiwa, yang terdiri atas 4.423 perempuan dan 4.698 laki-laki yang tersebar di empat dusun yakni Dusun Tamanagung, Dusun Sumberwaru, Dusun Sumberjeruk, dan Dusun Sagad. Desa Tamanagung memiliki luas wilayah 998,993 Ha dengan pembagian sekitar 63,86% berupa lahan pertanian atau sawah; sekitar 23,95% berupa wilayah permukiman; sekitar 6,93% berupa tegal; sekitar 2,5%  Perkebunan, dan lainnya 2,76%  terdiri  dari sungai, jalan, dan lain-lain. Desa Tamanagung memiliki topografi wilayah berupa dataran rendah yang sebagian wilayahnya adalah area persawahan dengan ketinggian rata-rata dari permukaan air laut ± 35 m dpl, Suhu udara rata-rata antara 27°C - 28 °C dengan curah hujan tiap tahun berkisar rata-rata 1000 – 2000 mm.
Pada Desa Tamanagung terdapat beberapa sekolah meliputi 12 sekolah TK, 11 SD atau MI, Â dan 1 SMP, sedangkan untuk Gedung SLTA dan Perguruan Tinggi belum didirikan atau belum ada. Kondisi pendidikan pada Desa Tamanagung belum cukup baik karena masih ada siswa yang putus sekolah. Kasus remaja putus sekolah di Desa Tamanagung pada masa ini lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi hal tersebut karena kondisi perekonomian pada Desa Tamanagung selama ini bertumpu pada sektor pertanian dan sektor informal lainnya, dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani dan pekerja sektor informal.
Desa Tamanagung menjadi salah satu terdampak perubahan proses digitalisasi. Dampak yang paling kelihatan adalah kegiatan para siswa yang selalu dilakukan secara online yang memaksa para orang tua memberikan akses bahkan membelikan smartphone untuk keperluan sekolah daring. Pada era digital sekarang skill atau kompetensi di bidang digital sangat diperlukan. Hampir seluruh pekerjaan sekarang akan memerlukan kemampuan untuk menguasai kemampuan dalam bidang digital. Apalagi karena masa pandemi Covid-19 tiap sekolah dan kegiatan kerja dilakukan secara daring yang memaksa semua jenis kegiatan dilakukan secara digital. Minimnya pengetahuan para orang tua atau bahkan guru tentang besarnya pengaruh yang bisa digunakan pada proses digitalisasi ini bisa berdampak negatif terhadap siswa.
Mengatasi permasalahan transisi digitalisasi di desa Tamanagung saya melakukan sosialisasi kepada siswa sekolah dasar yang juga telah dilakukan kemitraan dengan kepala sekolah guna membantu proses pelaksanaan program kerja KKN UNEJÂ yang berlangsung. Sosialisasi dibawakan dengan materi dalam topik bertajuk literasi digital. Dengan dibawakan materi tersebut para siswa dibekali kompetensi di bidang digital untuk membantu menghadapi dunia kerja karena masalah transisi digital di Desa.
Dalam pelaksanaan kelas pertama dibahas mengenai Literasi Digital : Persiapan Karir di Era Digital. menghadapi transisi digitalisasi tentu diperlukan kesadaran terhadap perkembangan kebutuhan industri atau pekerjaan kedepannya yang berpengaruh terhadap karir atau cita-cita tiap siswa. Dalam pelaksanaan kelas tersebut dilakukan juga survei untuk mengetahui karir para siswa kedepannya untuk mengetahui keadaan para siswa di desa Tamanagung ini.
Berdasarkan hasil survei terlihat kebanyakan siswa lebih memilih jenis pekerjaan yang tidak berkaitan dengan digital. kebanyakan siswa memilih pekerjaan yang sudah ada dari dulu. Perkembangan digital mempengaruhi juga perkembangan jenis pekerjaan yang semakin kini sudah lebih banyak tercipta pekerjaan - pekerjaan baru yang lebih banyak membutuhkan skill dalam bidang digital. contohnya digital marketing, social administrator, customer service, programmer, data scientist dan sebagainya. kurang wawasan mengenai literasi digital menutup para siswa untuk lebih mengenal mengenai digitalisasi.
Pada kelas berikutnya kegiatan KKN berfokus memberikan wawasan mengenai skill yang wajib dimiliki dalam bidang digital berbasis gawai. Materi yang diberikan berfokus pada pemanfaatan smartphone atau gawai yang sudah biasa digunakan oleh siswa untuk meningkatkan skill mereka dalam bidang pembuatan konten digital. Adapun kelas yang telah dilaksanakan antara lain : Literasi Digital : Perpustakaan digital sebagai sarana belajar online, Literasi Digital : Belajar pengelolaan dokumen digital menggunakan google drive dan google docs versi mobile, Literasi Digital : Belajar Membuat Konten Digital Menggunakan Aplikasi Canva Versi Mobile.Â
Kepala sekolah sebagai mitra mengucapkan terimakasih dengan kegiatan KKN yang telah dilaksanakan karena dapat menambah wawasan Digitalisasi yang tidak diajarkan di sekolah secara formal. Para siswa memperoleh gambaran mengenai digitalisasi dan pemanfaatan perangkat mobile untuk pembelajaran. Mitra berharap setelah dilaksanakannya kegiatan sosialisasi literasi digital ini para siswa tidak hanya fokus mempelajari materi di sekolah tapi juga mulai belajar materi di luar sekola yang juga bermanfaat buat masa depan mereka.