Sekolah yang menjadi target penempatan Program Kampus Mengajar penulis yakni SDN Paseban 03 yang memiliki akreditasi C, dan cukup jauh dari akses perkotaan. Menurut penulis, sekolah tersebut dirasa sangat cocok dan pantas untuk menjadi tempat dilaksanakannya program kampus mengajar ini, jika ditinjau dari berbagai segi. Â
Dari segi sarana prasana dan tenaga pendidik, sekolah tersebut memiliki 7 kelas, 1 ruang guru, 1 dapur, dan 3 toilet. Sekolah tidak mempunyai ruang perpustakaan ataupun ruang baca, Dan tiap kelas mempunyai banyak buku yang tidak digunakan. Terdapat 8 guru SD, 2 guru TK, dan 1 penjaga sekolah, dan pembagian guru dalam kelas yakni 1 guru satu kelas, kecuali guru agama dan Bahasa inggris, yang satu guru untuk semua kelas.Â
Dari segi teknologi dan administrasi, sekolah hanya memiliki satu unit komputer yang sudah lama tidak terpakai, dan 1 unit wifi , dan masih kurangnya pengetahuan para siswa dan guru terhadap teknologi yang sudah berkembang di dunia pendidikan saat ini. Serta administasi sekolah yang masih apa adanya, dan ada beberapa benda seperti papan struktur organisasai dll, yang masih baru dibuat.Â
Adapun dari segi peserta didik, masih terdapat siswa kelas atas (4,5, dan 6) yang sama sekali tidak bisa menulis dan membaca, sehingga butuh bimbingan khusus agar siswa tersebut bisa mengikuti pembelajaran sebagaimana siswa lain yang ada.Â
Adapun pada masa pandemi covid-19, sekolah tersebut sempat mengadakan kelas online, akan tetapi dirubah kembali ke bentuk offline dikarnakan kondisi yang tidak memungkinkan dan tidak cocok untuk para siswa. Serta para orang tua yang banyak tidak setuju akan kebijakan tersebut, karna dinilai tidak efektif dan tidak siap dalam menjalankannya.
Program Kerja
- Kebersihan sekolah
Setelah melakukan analisa terhadapat lingkunga sekolah dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar dan mengajar di SDN Paseban 03 dapat katakan kurang bersih, jadi penulis dan tim berencana melaksanakan program kerja ini agar kebersihan lingkungan di SDN Paseban 03 menjadi lebih nyaman untuk proses belajar mengajar.
- Gerakan literasi
Dari yang penulis lihat, rendahnya budaya literasi pada siswa SDN Paseban 03 Â membuat penulis dan tim berinisiatif untuk membuat program kerja gerakan literasi yang diharapkan dapat meningkatkan budaya literasi di lingkungan SDN Paseban 03.
Sebagian besar guru maupun siswa SDN Paseban 03 masih belum memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang untuk menunjang proses pembelajaran yang dijalankan. Dikarnakana kurangnya pemahaman dan fasilitas di sekolah yang membuat para guru dan siswa sulit beradaptasi dengan teknologi yang sudah berkembang.
- Gerakan pembelajaran kelilingÂ
Dari hasil observasi terhadap sekolah penulis mendapatkan sebuah hambatan yakni kurangnya waktu belajar mengajar yang dilakukan di SDN Paseban 03 yakni dikarenakan kondisi pandemi covid yakni hanya 2 jam per hari. Â dan terdapat kondisi beberapa siswa yang masih minus dalam hal membaca, menulis maupun menghitung. jadi sangat perlu perbaikan dalam hal tersebut.
- Kegiatan 17 Agustus
Bertepatan pada tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia. Maka untuk mengenang kemerdekaan dan HUT RI yang ke 76, penulis mengadakan upacara meskipun tidak semua kelas mengikuti kegiatan upacara, tentunya tetap menggunakan PROKES. Alasan lain juga karna tahun kemaren sudah tidak mengadakan upacara. Serta akan di adakan lomba 17 agustusan untuk menghibur para siswa maupun mengasah kemampuan akademik maupun  non akademik meraka.